5.000 warga Wajo tinggal dalam gubuk

Jum'at, 03 Januari 2014 - 14:16 WIB
5.000 warga Wajo tinggal dalam gubuk
5.000 warga Wajo tinggal dalam gubuk
A A A
Sindonews.com - Rumah salah seorang warga miskin, di Dusun Tonrong Bale Tafa, Desa Lagosi, Kecamatan Pammana, terancam ambruk. Rumah tidak layak huni yang nyaris ambruk setelah diterjang angin kencang beberapa hari lalu itu ditempati oleh Labba.

Berdasarkan data Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsostransnaker) Kabupaten Wajo, jumlah rumah tidak layak huni di daerah ini mencapai 5.000 rumah.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, Labba hidup menyendiri dan tanpa keluarga. Pria tua ini pun tidak mempunyai penghasilan tetap. Untuk makan, dia harus meminta kepada tetangganya.

Kendati demikian, bantuan dari pemerintah untuk Labba, tidak kunjung datang. Bukan hanya bantuan bedah rumah yang tidak diterimanya, bantuan sosial berupa beras miskin, bahkan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLSM) tidak diterimanya.

Salah seorang warga Ambo Asse mengatakan, Labba pernah menerima bantuan beras miskin sebanyak tiga kali, tapi setelah itu dia tidak menerimanya lagi sampai sekarang. Bahkan BLSM juga dia tidak terima. "Dulu memang dia pernah menerima beras miskin, tapi sekarang sudah tidak lagi," katanya.

Labba sendiri mengaku tidak bisa memperbaiki rumahnya yang sudah hampir runtuh tersebut, karena tidak mempunyai biaya. Dirinya juga mengakui kalau selama ini tidak pernah lagi menerima bantuan sosial beras miskin. "Bagaimana saya mau perbaiki, saya ini orang miskin," katanya dengan logat bugis yang kental.

Wakil Ketua DPRD Wajo Rahman Rahim mengatakan, pemerintah setempat harus pro aktif menyampaikan masalah tersebut ke pemerintah daerah, agar rumah Labba bisa dibedah.

"Selain program bedah rumah, Pemkab Wajo juga harus membantu warga sebatangkara tersebut dengan bantuan sosial lainnya, baik raskin maupun BLSM. Alasannya, warga tersebut tidak memiliki pekerjaan dan tinggal di rumah yang tidak layak huni dan nyaris amruk," katanya.

Dia mengatakan, dirinya juga akan membantu mengkomunikasikan hal tersebut ke pemerintah kabupaten. "Kami akan coba sampaikan ke dinas terkait," katanya.

Kepala Desa Lagosi Andi Hamid menambahkan, dirinya sudah beberapa kali mengusulkan bantuan bedah rumah di daerahnya, namun tidak pernah direspon. "Warga sendiri di sini sudah bosan rumahnya di foto dengan janji untuk dibedah," katanya.

Kepala Seksi Kesetiakawanan Sosial Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Wajo Syahran melanjutkan, rumah tidak layak huni di Kabupaten Wajo mencapai 5.000 unit. Dinas sosial tiap tahun memberikan bantuan dengan menyesuaikan anggaran dan prioritas.

"Dan yang lebih penting lagi, harus ada usulan dari desa/kelurahan. Jadi kami sarankan pemerintah desa/kelurahan setempat membuatkan surat usulan bagi yang bersangkutan (Labba)," katanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3759 seconds (0.1#10.140)