Adik Atut ngaku dijegal di Musdalub Golkar Banten
A
A
A
Sindonews.com - Rencana Ratu Tatu Chasanah, maju sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Banten agaknya tak berjalan mulus. Adik kandung Gubernur Ratu Atut Chosiyah mengaku mulai dijegal sejumlah pihak agar tidak maju di Musdalub DPD Partai Golkar Banten.
Namun Tatu enggan menanggapi serta tidak mau mengungkap pihak-pihak yang menjegalnya itu. Ia menegaskan, masih ingin terus membesarkan Golkar.
"Siapapun silakan maju sebagai calon, siapa yang menang kita dukung bersama. Saya tidak ingin ada konflik internal," ujar Wakil Bupati Lebak ini, Jumat (27/12/2013).
Tatu juga enggan menanggapi desakan agar dirinya tidak maju sebagai calon. Ia berkomitmen mengikuti mekanisme di Partai Golkar. "Tidak usah pendapat pribadi yang mengarah suka tidak suka. Silakan yang lain juga maju, tapi jangan saling menghujat dan meyakiti," ujarnya.
Tatu menyadari, kasus yang menimpa keluarganya berdampak secara politik terhadap dirinya. Namun sebagai kader Golkar, dirinya tidak ingin dipasung secara politik.
"Ini konsekusen ibu dan keluarga berada di area politik. Namun Golkar punya aturan. Mekanisme yang ada kita jalankan dengan baik," ujarnya.
Tatu yakin, Partai Golkar akan berjaya di Banten pada Pemilu 2014. Tidak terpengaruh oleh kasus keluarganya.
"Di Partai Golkar itu kerja kolektif. Oleh karena itu, kebersamaan harus kita perioritaskan. Tidak boleh saling hujat," ujarnya.
Tatu enggan menanggapi masalah hukum apapun dalam kompetisi politik. "Niat kita adalah membesarkan Partai Golkar. Tidak boleh saling menyalahkan, apalagi menghujat dan menyakiti," ujarnya.
Sekadar diketahui, saat ini yang santer terdengar akan maju sebagai Ketua DPD Partai Golkar yakni Sekretaris DPD Golkar Banten Iman Ariyadi. Iman adalah Wali Kota Cilegon, putra dari Ketua DPD Golkar Cilegon Aat Syafaat yang saat ini ditahan karena kasus korupsi Pelabuhan Kubangsari.
Aat terjerat kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masih memimpin Golkar Kota Cilegon dari penjara.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mendukung Iman Ariyadi memenangkan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Banten.
Musdalub digelar, untuk menggantikan posisi suami Ratu Atut Chosiyah, almarhum Hikmat Tomet sebagai Ketua DPD Golkar Banten.
"Karena berkaitan Adinda Iman ini kader Golkar dan berkaitan dengan Musdalub besok, kita doakan yakin usaha sampai dan bisa memenangkan Musdalub besok," ungkap Akbar Tandjung saat memberikan orasi ilmiah pada acara pelantikan pengurus KAHMI Kota Cilegon di auditorium DPRD Cilegon, Jalan Jendral
Soedirman, Cilegon Banten, Kamis 26 Desember (26/12).
Akbar menyampaikan harapannya agar Iman bisa memimpin Golkar Banten menjadi lebih baik, terutama pasca kasus yang menjerat Ratu Atut Chosiyah yang saat ini tengah ditahan KPK.
"Kita harapkan nanti bisa membawa Golkar Banten menjadi lebih baik," ujarnya.
Namun Tatu enggan menanggapi serta tidak mau mengungkap pihak-pihak yang menjegalnya itu. Ia menegaskan, masih ingin terus membesarkan Golkar.
"Siapapun silakan maju sebagai calon, siapa yang menang kita dukung bersama. Saya tidak ingin ada konflik internal," ujar Wakil Bupati Lebak ini, Jumat (27/12/2013).
Tatu juga enggan menanggapi desakan agar dirinya tidak maju sebagai calon. Ia berkomitmen mengikuti mekanisme di Partai Golkar. "Tidak usah pendapat pribadi yang mengarah suka tidak suka. Silakan yang lain juga maju, tapi jangan saling menghujat dan meyakiti," ujarnya.
Tatu menyadari, kasus yang menimpa keluarganya berdampak secara politik terhadap dirinya. Namun sebagai kader Golkar, dirinya tidak ingin dipasung secara politik.
"Ini konsekusen ibu dan keluarga berada di area politik. Namun Golkar punya aturan. Mekanisme yang ada kita jalankan dengan baik," ujarnya.
Tatu yakin, Partai Golkar akan berjaya di Banten pada Pemilu 2014. Tidak terpengaruh oleh kasus keluarganya.
"Di Partai Golkar itu kerja kolektif. Oleh karena itu, kebersamaan harus kita perioritaskan. Tidak boleh saling hujat," ujarnya.
Tatu enggan menanggapi masalah hukum apapun dalam kompetisi politik. "Niat kita adalah membesarkan Partai Golkar. Tidak boleh saling menyalahkan, apalagi menghujat dan menyakiti," ujarnya.
Sekadar diketahui, saat ini yang santer terdengar akan maju sebagai Ketua DPD Partai Golkar yakni Sekretaris DPD Golkar Banten Iman Ariyadi. Iman adalah Wali Kota Cilegon, putra dari Ketua DPD Golkar Cilegon Aat Syafaat yang saat ini ditahan karena kasus korupsi Pelabuhan Kubangsari.
Aat terjerat kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan masih memimpin Golkar Kota Cilegon dari penjara.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung mendukung Iman Ariyadi memenangkan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Banten.
Musdalub digelar, untuk menggantikan posisi suami Ratu Atut Chosiyah, almarhum Hikmat Tomet sebagai Ketua DPD Golkar Banten.
"Karena berkaitan Adinda Iman ini kader Golkar dan berkaitan dengan Musdalub besok, kita doakan yakin usaha sampai dan bisa memenangkan Musdalub besok," ungkap Akbar Tandjung saat memberikan orasi ilmiah pada acara pelantikan pengurus KAHMI Kota Cilegon di auditorium DPRD Cilegon, Jalan Jendral
Soedirman, Cilegon Banten, Kamis 26 Desember (26/12).
Akbar menyampaikan harapannya agar Iman bisa memimpin Golkar Banten menjadi lebih baik, terutama pasca kasus yang menjerat Ratu Atut Chosiyah yang saat ini tengah ditahan KPK.
"Kita harapkan nanti bisa membawa Golkar Banten menjadi lebih baik," ujarnya.
(lns)