Jalan provinsi di Kecamatan Cisewu terus terkikis

Selasa, 24 Desember 2013 - 16:57 WIB
Jalan provinsi di Kecamatan...
Jalan provinsi di Kecamatan Cisewu terus terkikis
A A A
Sindonews.com - Jalan provinsi di Kampung Gunung Batu, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, yang terputus Rabu (18/12) lalu terus mengalami pengikisan. Awalnya, badan jalan penghubung Garut-Bandung ini terputus sepanjang 100 meter.

“Namun sekarang panjang jalan putus ini bertambah karena guyuran hujan yang terus menerus terjadi. Akibat pengikisan longsor susulan, badan jalan yang terputus kurang lebih jadi 300 meter sekarang,” kata Camat Cisewu, Caca Rifa’i, Selasa (24/12/2013).

Longsor susulan tidak hanya mengakibatkan pengikisan, retakan pada badan jalan yang masih utuh di sekitar jalan putus ini pun semakin bertambah. Menurut Caca, terputusnya jalan ini telah membuat aktivitas warga, baik warga Garut di kawasan Cisewu dan warga Kabupaten Bandung di Kecamatan Pangalengan, menjadi terganggu.

“Kurang lebih sudah satu minggu kegiatan perekonomian dan transportasi masyarakat menjadi terganggu akibat jalan putus ini. Soalnya tidak ada jalan alternatif lain. Warga yang berjalan kaki masih bisa melintasinya dengan cara menuruni longsoran jalan. Jangankan mobil sepeda motor juga tidak bisa lewat. Jika ingin melintas, sepeda motor terpaksa harus dipanggul dan diangkut saat menuruni longsoran,” urainya.

Jalan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga untuk dapat melakukan kegiatan perekonomian. Sebagian besar warga Garut, di kawasan Garut Selatan, selalu menjual hasil pertanian mereka ke wilayah Bandung melalui jalan tersebut.

“Warga biasanya mengangkut sayuran dan buah-buahan melalui jalan itu dengan menggunakan mobil pikap. Tujuannya untuk dijual ke wilayah Bandung. Namun sekarang kondisinya menjadi agak sulit. Agar bisa menjual sayuran ke Bandung, mereka harus memutar melintasi wilayah perkotaan Garut dengan jarak tempuh sekira 40 km. Ini baru salah satu contoh,” paparnya.

Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Garut, Adeng Sudjarmono, mengatakan, pihaknya dan Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana akan merelokasi jalan yang terputus ini ke lahan milik warga di sekitar kawasan tersebut. Dari peninjauan sejauh ini, tambah Adeng, terdapat delapan rumah termasuk lahan milik warga yang harus dibebaskan.

“Kami akan membuat jalur baru melalui lahan milik warga. Tentunya semua itu baru dapat dilakukan setelah pembebasan lahan selesai dilakukan,” ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, jalan provinsi KM 63+875 ini terputus akibat gerusan air Sungai Cikawung yang meluap karena tingginya intensitas hujan. Mulanya, pengikisan telah terjadi sejak April 2013 lalu.

Selain mengakibatkan bertambahnya jalan yang terputus, longsor susulan di sekitar jalan pun mengancam sembilan rumah warga. Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) yang menghuni sembilan rumah ini pun diungsikan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2124 seconds (0.1#10.140)