Tiba di Nganjuk, jenazah Andik disambut tangis
A
A
A
Sindonews.com - Suasana duka mewarnai kedatangan dan pemakaman jenazah Andik Wahyu Hermawan (21), Taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) yang tewas terbunuh, di rumah duka, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Teman dan keluarga korban berharap, pelaku yang membunuh korban bisa segera tertangkap. Jenazah tiba di kampung halaman, di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Selasa 24 Desember 2013 siang.
Sejumlah anggota keluarga langsung menangis begitu melihat jasad korban diturunkan dari mobil jenazah. Bagi teman dan keluarganya, Andik merupakan sosok yang baik dan berprestasi.
Mereka meyakini, selama ini Andik tidak pernah membuat masalah dengan siapapun. Sehingga mereka tak menyangka, jika Andik akhirnya harus tewas terbunuh.
Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah Andik, putra dari pasangan suami istri Pelda Slamet Widodo dan Sri Suhatmi, ini kemudian diberangkatkan ke Pemakaman Umum Desa Kepuh.
Melalui upacara militer yang dipimpin Marsekal Muda (Marsma) Imam Sudrajat, Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara, jenazah Andik kemudian dimasukkan ke liang lahat.
Teman dan keluarga korban berharap, pelaku yang membunuh korban bisa segera tertangkap. Jenazah tiba di kampung halaman, di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Selasa 24 Desember 2013 siang.
Sejumlah anggota keluarga langsung menangis begitu melihat jasad korban diturunkan dari mobil jenazah. Bagi teman dan keluarganya, Andik merupakan sosok yang baik dan berprestasi.
Mereka meyakini, selama ini Andik tidak pernah membuat masalah dengan siapapun. Sehingga mereka tak menyangka, jika Andik akhirnya harus tewas terbunuh.
Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah Andik, putra dari pasangan suami istri Pelda Slamet Widodo dan Sri Suhatmi, ini kemudian diberangkatkan ke Pemakaman Umum Desa Kepuh.
Melalui upacara militer yang dipimpin Marsekal Muda (Marsma) Imam Sudrajat, Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara, jenazah Andik kemudian dimasukkan ke liang lahat.
(san)