DPT ganda di temukan di Karawang
A
A
A
Sindonews.com - Sekira 12.700 data pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di temukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada saat penginputan data pemilih hasil perbaikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid.
Ketua KPU Kabupaten Karawang, Riesza Affiat yang ditemui di ruang kerjanya, jalan lingkar luar, Kabupaten Karawang, mengatakan bahwa data pemilih ganda tersebut ditemukan oleh KPU RI saat proses penginputan data hasil perbaikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid ke Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang merupakan website resmi KPU, dengan begitu dengan mudah ditemukannya NIK ganda.
"Sebelumnya ditemukan NIK invalid sekitar 81 ribu pemilih, setelah diinput KPU kembali menemukan permasalahan DPT yakni, adanya pemilih ganda di Karawang, sekitar 12.700 pemilih," katanya.
Karena adanya temuan tersebut pihak KPU Karawang akan langsung melakukan penghapusan data ganda dari Sidalih. "Sudah menjadi tugas kami di kabupaten untuk melakukan penghapusan data pemilih ganda. Lagipula dengan sistem yang ada saat ini lebih mudah dilakukan," lanjutnya.
Dengan adanya penghapusan DPT ganda tersebut, lanjutnya, maka akan kembali terjadi pengurangan DPT di Karawang, setelah sebelumnya hasil pleno yang dilakukan pada 30 November lalu disepakati DPT Karawang sebanyak 1.664.921 pemilih. "Secara otomatis memang DPT akan berkurang. Tapi tetap diperlukan pleno untuk memutuskan jumlah DPT," jelasnya.
Namun, pihaknya tidak dapat memutuskan jadwal kapan dilakukannya pleno tersebut. Sebab, pihaknnya masih harus menunggu perintah dari KPU RI. Terlebih, saat ini KPU masih melakukan perbaikan NIK invalid, sehingga masih ada potensi bertambahnya data pemilih ganda. "Sekarang input NIK invalid belum selesai, masih tersisa sekitar 15 ribu NIK invalid yang belum diinput. Kita terus menginput setiap hari, harapan akhir desember sudah selesai semua," tuturnya.
Menurutnya, penemuan tersebut dikarenakan perbaikan NIK invalid yang dilakukan KPU dapat menditeksi adanya kesalahan dalam data DPT. "Misalkan ada NIK yang sama, tapi tanggal lahirnya itu berbeda, otomastis semua masuk. Tapi karena NIK nya sama, dapat diketahui bahwa ini orang yang sama, maka salah satu harus dihapus," ujarnya.
Dikatakan, dengan banyaknya data pemilih ganda yang ditemukan, maka hal tersebut merupakan indikasi semakin baiknya data pemilih. "Pemilu kali ini soal DPT lebih baik dan lebih terdata. Salah satunya dengan ditemukannya banyak pemilih ganda dan NIK invalid. Sehingga DPT juga lebih lebih valid," tandasnya.
Ketua KPU Kabupaten Karawang, Riesza Affiat yang ditemui di ruang kerjanya, jalan lingkar luar, Kabupaten Karawang, mengatakan bahwa data pemilih ganda tersebut ditemukan oleh KPU RI saat proses penginputan data hasil perbaikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid ke Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang merupakan website resmi KPU, dengan begitu dengan mudah ditemukannya NIK ganda.
"Sebelumnya ditemukan NIK invalid sekitar 81 ribu pemilih, setelah diinput KPU kembali menemukan permasalahan DPT yakni, adanya pemilih ganda di Karawang, sekitar 12.700 pemilih," katanya.
Karena adanya temuan tersebut pihak KPU Karawang akan langsung melakukan penghapusan data ganda dari Sidalih. "Sudah menjadi tugas kami di kabupaten untuk melakukan penghapusan data pemilih ganda. Lagipula dengan sistem yang ada saat ini lebih mudah dilakukan," lanjutnya.
Dengan adanya penghapusan DPT ganda tersebut, lanjutnya, maka akan kembali terjadi pengurangan DPT di Karawang, setelah sebelumnya hasil pleno yang dilakukan pada 30 November lalu disepakati DPT Karawang sebanyak 1.664.921 pemilih. "Secara otomatis memang DPT akan berkurang. Tapi tetap diperlukan pleno untuk memutuskan jumlah DPT," jelasnya.
Namun, pihaknya tidak dapat memutuskan jadwal kapan dilakukannya pleno tersebut. Sebab, pihaknnya masih harus menunggu perintah dari KPU RI. Terlebih, saat ini KPU masih melakukan perbaikan NIK invalid, sehingga masih ada potensi bertambahnya data pemilih ganda. "Sekarang input NIK invalid belum selesai, masih tersisa sekitar 15 ribu NIK invalid yang belum diinput. Kita terus menginput setiap hari, harapan akhir desember sudah selesai semua," tuturnya.
Menurutnya, penemuan tersebut dikarenakan perbaikan NIK invalid yang dilakukan KPU dapat menditeksi adanya kesalahan dalam data DPT. "Misalkan ada NIK yang sama, tapi tanggal lahirnya itu berbeda, otomastis semua masuk. Tapi karena NIK nya sama, dapat diketahui bahwa ini orang yang sama, maka salah satu harus dihapus," ujarnya.
Dikatakan, dengan banyaknya data pemilih ganda yang ditemukan, maka hal tersebut merupakan indikasi semakin baiknya data pemilih. "Pemilu kali ini soal DPT lebih baik dan lebih terdata. Salah satunya dengan ditemukannya banyak pemilih ganda dan NIK invalid. Sehingga DPT juga lebih lebih valid," tandasnya.
(lal)