PLN jamin pasokan listrik aman
A
A
A
Sindonews.com – PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (DJBB) menjamin pasokan listrik Natal dan Tahun Baru 2014 aman.
Deputi Manager Pengendalian Operasi Sistem Distribusi PLN DJBB Majuddin mengatakan, beban puncak Natal 2013 diperkirakan mencapai 5.603 mega watt (MW) dan beban puncak pemakaian listrik pergantian tahun diperkirakan mencapai 4.775 MW.
“Pasokan listrik untuk kedua momen tersebut kami jamin aman. Untuk Natal, PLN menyiapkan pasokan listrik sekitar 9.790 MW dan tahun baru sekitar 9.808 MW,” jelas Majuddin ketika ditemui di Kantor Pusat PLN DJBB, Kota Bandung, Senin (23/12/2013).
Menurut dia, beban puncak Natal dan Tahun Baru 2014 diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu. PLN memprediksi, beban puncak penggunaan listrik pada Natal 2013 mencapai 5.603 MW, jauh lebih rendah dari Natal 2012 sebesar 6.448 MW. Begitupun dengan Tahun Baru 2014, PLN memprediksi beban puncak penggunaan listrik mencapai 4.775 MW, jauh lebih kecil dari tahun lalu yang mencapai 5.601 MW.
Penurunan beban puncak konsumsi listrik, lanjut dia, disebabkan banyaknya industri dan pelanggan bisnis yang libur. Di Jabar, konsumsi kedua segmen pelanggan tersebut mencapai 61,5 persen dari total penggunaan listrik di Jabar dan Banten yang ratarata mencapai 4 juta mega watt hour (MWh) per bulan.
“Di sisi lain, konsumsi pelanggan bisnis untuk pusat berbelanjaan dan hiburan seperti mal, bioskop, dan lainnya cenderung naik. Kenaikan konsimsi listrik antara 5-10 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Majuddin. Pelanggan bisnis PLN DJDB tercatat mencapai 313.868 pelanggan dengan persentase konsumsi sekitar 7,5 persen dari total konsumsi listrik di kawasan ini.
Menurut dia, beberapa daerah yang berpotensi mengalami lonjakan penggunaan listrik yaitu di Kota Bandung, Bogor, dan Bekasi. Ketiga kawasan tersebut memiliki mal dan pusat keramaian lebih banyak dari kota lainnya di Jabar. Ketiga daerah itu, lanjut dia, menjadi fokus PLN menjaga pasokan listrik.
Selama Natal dan tahun baru, PLN menyiapkan 348 posko serta menyiagakan 3.686 personil. Posko siaga 2013 berlaku mulai tanggal 22 Desember–8 Januari 2014. Ribuan petugas PLN, bersiaga selama 24 jam, menganstisipasi terjadinya gangguan listrik. “Selama momen Natal dan tahun baru, kami jamin tidak ada pemadaman. Semua proses pemeliharaan jaringan kami hentikan,” imbuh dia.
Terpisah, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Widjaya mengakui, pelaku industri mulai mengurangi aktifitas produksi mulai tanggal 25 Desember. Industri besar akan meliburkan karyawannya mulai tanggal 25 Desember hingga 1 Januari 2014. Sedangkan industri menengah dan kecil tetap beraktifitas.
“Evisensi listrik industri besar pada bulan Desember bisa mencapai 50 persen dari konsumsi normal. Ini karena, sebagian industri telah menggenjot produksi pada bulan sebelumnya,” imbuh Deddy.
Deputi Manager Pengendalian Operasi Sistem Distribusi PLN DJBB Majuddin mengatakan, beban puncak Natal 2013 diperkirakan mencapai 5.603 mega watt (MW) dan beban puncak pemakaian listrik pergantian tahun diperkirakan mencapai 4.775 MW.
“Pasokan listrik untuk kedua momen tersebut kami jamin aman. Untuk Natal, PLN menyiapkan pasokan listrik sekitar 9.790 MW dan tahun baru sekitar 9.808 MW,” jelas Majuddin ketika ditemui di Kantor Pusat PLN DJBB, Kota Bandung, Senin (23/12/2013).
Menurut dia, beban puncak Natal dan Tahun Baru 2014 diperkirakan lebih rendah dari tahun lalu. PLN memprediksi, beban puncak penggunaan listrik pada Natal 2013 mencapai 5.603 MW, jauh lebih rendah dari Natal 2012 sebesar 6.448 MW. Begitupun dengan Tahun Baru 2014, PLN memprediksi beban puncak penggunaan listrik mencapai 4.775 MW, jauh lebih kecil dari tahun lalu yang mencapai 5.601 MW.
Penurunan beban puncak konsumsi listrik, lanjut dia, disebabkan banyaknya industri dan pelanggan bisnis yang libur. Di Jabar, konsumsi kedua segmen pelanggan tersebut mencapai 61,5 persen dari total penggunaan listrik di Jabar dan Banten yang ratarata mencapai 4 juta mega watt hour (MWh) per bulan.
“Di sisi lain, konsumsi pelanggan bisnis untuk pusat berbelanjaan dan hiburan seperti mal, bioskop, dan lainnya cenderung naik. Kenaikan konsimsi listrik antara 5-10 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Majuddin. Pelanggan bisnis PLN DJDB tercatat mencapai 313.868 pelanggan dengan persentase konsumsi sekitar 7,5 persen dari total konsumsi listrik di kawasan ini.
Menurut dia, beberapa daerah yang berpotensi mengalami lonjakan penggunaan listrik yaitu di Kota Bandung, Bogor, dan Bekasi. Ketiga kawasan tersebut memiliki mal dan pusat keramaian lebih banyak dari kota lainnya di Jabar. Ketiga daerah itu, lanjut dia, menjadi fokus PLN menjaga pasokan listrik.
Selama Natal dan tahun baru, PLN menyiapkan 348 posko serta menyiagakan 3.686 personil. Posko siaga 2013 berlaku mulai tanggal 22 Desember–8 Januari 2014. Ribuan petugas PLN, bersiaga selama 24 jam, menganstisipasi terjadinya gangguan listrik. “Selama momen Natal dan tahun baru, kami jamin tidak ada pemadaman. Semua proses pemeliharaan jaringan kami hentikan,” imbuh dia.
Terpisah, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Deddy Widjaya mengakui, pelaku industri mulai mengurangi aktifitas produksi mulai tanggal 25 Desember. Industri besar akan meliburkan karyawannya mulai tanggal 25 Desember hingga 1 Januari 2014. Sedangkan industri menengah dan kecil tetap beraktifitas.
“Evisensi listrik industri besar pada bulan Desember bisa mencapai 50 persen dari konsumsi normal. Ini karena, sebagian industri telah menggenjot produksi pada bulan sebelumnya,” imbuh Deddy.
(lal)