Pembagian beasiswa siswa miskin di Bank Sulsel kacau
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga miskin mengantre di Bank Sulsel, Palopo, untuk mendapatkan uang beasiswa. Banyak orang tua, dan wali murid yang kecewa dengan pihak bank, karena sudah berhari-hari mengantre masih belum terlayani.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, hal tersebut terjadi karena Bank Sulsel yang ditunjuk sebagai lembaga penyalur belum siap melayani nasabah yang begitu banyak.
Sudah lima hari antrean beasiswa miskin di kantor Bank Sulsel terjadi. Ribuan warga miskin itu, masih memadati halaman Bank Sulsel. Mereka sudah mengantre sejak hari pertama penyerahan berkas beasiswa.
Untuk melayani nasabah yang begitu banyak, Bank Sulsel hanya membuka satu loket pembayaran saja. Akibatnya, pelayanan terkesan lamban dan hal ini membuat orang tua wali murid kecewa.
Seperti yang terjadi pada salah seorang ibu. Dia ternyata sudah lima hari antre di Bank Sulsel, hanya untuk mengambil uang beasiswa anaknya yang masih duduk di bangku SD Kelas IV. Namun sampai sekarang, dirinya belum juga terlayani.
Persoalan lain yang paling dirasakan adalah, kelelahan dan banyaknya ongkos yang keluar selama lima hari mengantre di Bank Sulsel. Dia mengaku sudah mengeluarkan ongkos Rp200 ribu. Sementara uang beasiswa yang mau diterimanya hanya Rp400 ribu.
Dia berharap, Pemerintah Kota Palopo segera mengembalikan pencairan uang beasiswa miskin tersebut ke sekolah-sekolah, karena di sekolah warga tidak perlu mengantre seperti ini.
Beasiswa miskin disalurkan pemerintah kepada siswa miskin tingkat SD hingga SMA, di Kota Palopo dengan jumlah keseluruhan mencapai 7.000 siswa.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, hal tersebut terjadi karena Bank Sulsel yang ditunjuk sebagai lembaga penyalur belum siap melayani nasabah yang begitu banyak.
Sudah lima hari antrean beasiswa miskin di kantor Bank Sulsel terjadi. Ribuan warga miskin itu, masih memadati halaman Bank Sulsel. Mereka sudah mengantre sejak hari pertama penyerahan berkas beasiswa.
Untuk melayani nasabah yang begitu banyak, Bank Sulsel hanya membuka satu loket pembayaran saja. Akibatnya, pelayanan terkesan lamban dan hal ini membuat orang tua wali murid kecewa.
Seperti yang terjadi pada salah seorang ibu. Dia ternyata sudah lima hari antre di Bank Sulsel, hanya untuk mengambil uang beasiswa anaknya yang masih duduk di bangku SD Kelas IV. Namun sampai sekarang, dirinya belum juga terlayani.
Persoalan lain yang paling dirasakan adalah, kelelahan dan banyaknya ongkos yang keluar selama lima hari mengantre di Bank Sulsel. Dia mengaku sudah mengeluarkan ongkos Rp200 ribu. Sementara uang beasiswa yang mau diterimanya hanya Rp400 ribu.
Dia berharap, Pemerintah Kota Palopo segera mengembalikan pencairan uang beasiswa miskin tersebut ke sekolah-sekolah, karena di sekolah warga tidak perlu mengantre seperti ini.
Beasiswa miskin disalurkan pemerintah kepada siswa miskin tingkat SD hingga SMA, di Kota Palopo dengan jumlah keseluruhan mencapai 7.000 siswa.
(san)