Ini kronologi tabrakan maut bus vs trailer di Cirebon
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya tiga orang tewas dan 25 lainnya terluka setelah Bus Dedy Jaya bertabrakan dengan sebuah truk trailer di jalur pantura, Desa Playangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/12/2013) pagi tadi.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, para korban kebanyakan merupakan penumpang bus yang hendak pulang ke Jawa Tengah, setelah bekerja sebagai nelayan di Muara Baru, Jakarta. Ketiga korban tewas yakni kernet bus Abdul Rozak (51), warga Kabupaten Pemalang, Jateng; serta dua penumpang bus, Trisno (40), warga Kabupaten Pekalongan; dan Ponco (38).
Salah satu penumpang yang juga korban luka, Edi (25), warga Pekalongan, Jateng, mengaku tak mengetahui saat tabrakan terjadi karena tengah tertidur. Dirinya bahkan tak mendengar suara tubrukan dan baru tersadar ketika membuka mata di sekitarnya sudah berantakan.
“Bangku-bangku bus sudah berantakan dan orang-orang berteriak minta tolong,” ujar dia.
Dia mengungkapkan, seluruh penumpang bus tersebut merupakan pencari ikan di Muara Baru. Mereka sengaja mencarter bus untuk pulang ke kampung halaman masing-masing di Jateng.
Seorang warga sekitar yang sempat menyaksikan kejadian, Daryanto (35), menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Bermula saat truk trailer nopol N 9727 US bermaksud keluar dari sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tepi jalan.
Bersamaan dengan itu, bus Dedi Jaya G 1711 FG berkecepatan tinggi meluncur dari arah Jakarta menuju Jateng. Diduga mengantuk, pengemudi bus tak mengetahui adanya truk tersebut sehingga terkejut dan tak sempat menghindar. Padahal sebagian truk sudah berada pada sebagian badan jalan.
Kondisi jalan yang licin akibat hujan diperkirakan membuat pengemudi bus tak dapat mengendalikan kendaraannya. Tak pelak bus pun menabrak bagian samping kanan truk trailer.
“Busnya kencang, makanya pas truk keluar pom (SPBU) supirnya tidak bisa menghindar. Akhirnya tabrakan terjadi, ada satu orang dari dalam bus yang terlempar keluar,” ungkap dia.
Pengemudi truk trailer, Hartoyo (42), warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengatakan, dia baru saja rampung mengisi bahan bakar di SPBU tak lama sebelum insiden terjadi. Menurut dia, sebelum kejadian dia sempat meminta kernetnya keluar areal SPBU untuk mengamati situasi jalan.
“Kernet saya bilang, jalan kosong dan aman, makanya saya keluar SPBU. Tapi tahu-tahu ada bus, padahal truk saya sudah masuk jalan,” tutur dia.
Dia mengatakan, dari jauh bus terus melaju dengan kecepatan tinggi. Padahal, dia sudah memberi isyarat lampu untuk belok dan rotator di atas kepala truk pun sudah dinyalakan. Namun rupanya bus terus melaju hingga terjadilah tabrakan itu.
Hartoyo sendiri hanya mengalami luka ringan dan sementara diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Sementara pengemudi bus Dedi Jaya yang belum diketahui identitasnya masih dirawat di rumah sakit akibat luka patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.
Salah satu korban yang masih dirawat di RSUD Waled, Juliyanto (22), menyatakan, pihak Dedy Jaya telah berjanji menanggung semua biaya perawatan para korban.
Kasatlantas Polres Cirebon Kabupaten AKP Erwin Syah menyatakan, telah melakukan olah TKP, mengevakuasi korban dan bangkai kendaraan, serta meminta keterangan sejumlah saksi.
“Penyebab pastinya masih kami selidiki. Namun diduga akibat pengemudi mengantuk,” terang dia singkat.
Baca juga: Bus vs truk di Cirebon, 3 tewas, puluhan lainnya terluka
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, para korban kebanyakan merupakan penumpang bus yang hendak pulang ke Jawa Tengah, setelah bekerja sebagai nelayan di Muara Baru, Jakarta. Ketiga korban tewas yakni kernet bus Abdul Rozak (51), warga Kabupaten Pemalang, Jateng; serta dua penumpang bus, Trisno (40), warga Kabupaten Pekalongan; dan Ponco (38).
Salah satu penumpang yang juga korban luka, Edi (25), warga Pekalongan, Jateng, mengaku tak mengetahui saat tabrakan terjadi karena tengah tertidur. Dirinya bahkan tak mendengar suara tubrukan dan baru tersadar ketika membuka mata di sekitarnya sudah berantakan.
“Bangku-bangku bus sudah berantakan dan orang-orang berteriak minta tolong,” ujar dia.
Dia mengungkapkan, seluruh penumpang bus tersebut merupakan pencari ikan di Muara Baru. Mereka sengaja mencarter bus untuk pulang ke kampung halaman masing-masing di Jateng.
Seorang warga sekitar yang sempat menyaksikan kejadian, Daryanto (35), menyebutkan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Bermula saat truk trailer nopol N 9727 US bermaksud keluar dari sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tepi jalan.
Bersamaan dengan itu, bus Dedi Jaya G 1711 FG berkecepatan tinggi meluncur dari arah Jakarta menuju Jateng. Diduga mengantuk, pengemudi bus tak mengetahui adanya truk tersebut sehingga terkejut dan tak sempat menghindar. Padahal sebagian truk sudah berada pada sebagian badan jalan.
Kondisi jalan yang licin akibat hujan diperkirakan membuat pengemudi bus tak dapat mengendalikan kendaraannya. Tak pelak bus pun menabrak bagian samping kanan truk trailer.
“Busnya kencang, makanya pas truk keluar pom (SPBU) supirnya tidak bisa menghindar. Akhirnya tabrakan terjadi, ada satu orang dari dalam bus yang terlempar keluar,” ungkap dia.
Pengemudi truk trailer, Hartoyo (42), warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengatakan, dia baru saja rampung mengisi bahan bakar di SPBU tak lama sebelum insiden terjadi. Menurut dia, sebelum kejadian dia sempat meminta kernetnya keluar areal SPBU untuk mengamati situasi jalan.
“Kernet saya bilang, jalan kosong dan aman, makanya saya keluar SPBU. Tapi tahu-tahu ada bus, padahal truk saya sudah masuk jalan,” tutur dia.
Dia mengatakan, dari jauh bus terus melaju dengan kecepatan tinggi. Padahal, dia sudah memberi isyarat lampu untuk belok dan rotator di atas kepala truk pun sudah dinyalakan. Namun rupanya bus terus melaju hingga terjadilah tabrakan itu.
Hartoyo sendiri hanya mengalami luka ringan dan sementara diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Sementara pengemudi bus Dedi Jaya yang belum diketahui identitasnya masih dirawat di rumah sakit akibat luka patah tulang di beberapa bagian tubuhnya.
Salah satu korban yang masih dirawat di RSUD Waled, Juliyanto (22), menyatakan, pihak Dedy Jaya telah berjanji menanggung semua biaya perawatan para korban.
Kasatlantas Polres Cirebon Kabupaten AKP Erwin Syah menyatakan, telah melakukan olah TKP, mengevakuasi korban dan bangkai kendaraan, serta meminta keterangan sejumlah saksi.
“Penyebab pastinya masih kami selidiki. Namun diduga akibat pengemudi mengantuk,” terang dia singkat.
Baca juga: Bus vs truk di Cirebon, 3 tewas, puluhan lainnya terluka
(rsa)