Jasad PRT asal NTT terlantar di Bali

Minggu, 22 Desember 2013 - 10:58 WIB
Jasad PRT asal NTT terlantar...
Jasad PRT asal NTT terlantar di Bali
A A A
Sindonews.com - Jenazah seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, yang meninggal akibat penyakit asma, Margaretha (23), kini telantar di Bali.

Hingga kini, belum ada pihak keluarga yang bisa dihubungi atau mengambil jasad gadis malang itu sehingga masih dititipkan di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kapal (Badung).

"Kalau sampai tanggal 27 Desember ini tidak ada keluarga yang mau mengurus kepulangan jenazahnya, terpaksa dikremasi Keluarga Flobamora Bali," kata juru bicara Flobamora Bali, Rahman Sabon Nama, di Denpasar, Sabtu (21/12/2013).

Rahman menuturkan, Margaretha sebenarnya dalam kondisi sakit dalam perjalanan dari Medan, Sumatra Utara ke kampung halamannya. Sebelumnya, dia menjadi PRT di Medan melalui sebuah Yayasan selama beberapa tahun. Namun karena kesehatannya terus menurun diterpa sakit Asma akut sehingga oleh Yayasan dia dipulangkan.

Sekira sepekan lalu, Margaretha tiba di Bali setelah menumpang bis malam dari Surabaya. Sesampainya di Bali, dia kebingungan karena tidak ada keluarga yang dituju. Sampai akhirnya, seorang tukang ojek menurunkannya di bunderan Perumahan Dalung Permai Kabupaten Badung.

Beruntung, dia bertemu dua pemuda asal Soe dan setelah mendengar kisahnya lalu ditolong dan sementara tinggal di kos mereka. Selama tinggal di kos itulah, kondisi kesehatan Retha, panggilan akrabnya, terus memburuk dan penyakit asma kumat. Sampai akhirnya Reta dilarikan RSUD Wangaya Denpasar dengan semua barang bawaanya dalam koper.

Setelah menjalani perawatan dua hari sempat kondisinya pulih. "Reta minta keluar dari rumah sakit sebab dia ingin segera pulang kampung. Namun 19 Desember malam, sakit asmanya kambuh sehingga dilarikan ke RSUD Badung," tutur Rahman.

Nasib berkata lain, sekira satu jam di rumah sakit, nyawa Reta tak tertolong. "Tadi siang saya dan Pendeta Yoktan Seok, S.Th (asal Amarasi, Kabupaten Kupang) sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit supaya jenazah dititipkan dulu dengan status jenazah telantar," imbuh Rahman.

"Saya juga sudah sampaikan informasi ini ke media cetak di NTT, Semoga ada keluarga dekat yang mengenalinya dan mau mengurus pemakamannya. Kalau tidak, ya terpaksa dikremasi," tutupnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8126 seconds (0.1#10.140)