Banjir, 4.900 hektare lahan pertanian di Gresik gagal panen

Jum'at, 20 Desember 2013 - 10:37 WIB
Banjir, 4.900 hektare lahan pertanian di Gresik gagal panen
Banjir, 4.900 hektare lahan pertanian di Gresik gagal panen
A A A
Sindonews.com - Ribuan hektare areal pertanian di empat kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), mengalami gagal panen akibat terendam banjir.

Banjir tersebut diketahui lantaran meluapnya Sungai Lamong. Tak pelak, para petani di kawasan tersebut harus menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Karena, tanaman padinya yang rata-rata telah berumur 30 hari hancur disapu banjir.

Kondisi itu terjadi di wilayah pertanian di Desa Delik Sumber, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Banjir itu telah merendam selama tujuh hari berturut-turut dengan ketinggian mencapai satu meter.

"Ya ruginya banyak, karena kami sudah terlanjur mengeluarkan dana untuk pembelian bibit, pemupukan dan biaya bajak sawah," jelas seorang petani, Khusnaeni, Jumat (20/12/2013).

Menanggapai hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik, Agus Joko Waluyo, mengatakan jika sekira 4.900 hektare areal pertanian padi, jadung dan palawija, mengalami gagal panen, akibat banjir yang menggenang tersebut.

"Hingga kini kami masih melakukan pendataan total kerugian yang ditanggung petani untuk memberikan bantuan kepada petani yang menjadi korban banjir," jelas Agus.

Memasuki hari ketujuh, banjir akibat luapan Sungai Lamong sendiri sudah berangsur-angsur surut. Wilayah-wilayah yang surut meliputi daerah Kecamatan Benjeng dan Balung Panggang.

Namun, genangan banjir masih melanda warga dan kawasan pemukiman penduduk di wilayah Kecamatan Kedamean dan Kecamatan Cerme, yang lokasinya berada di dataran rendah.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5147 seconds (0.1#10.140)