Kerusuhan di lapas, pertanda pengelolaan tidak baik

Selasa, 17 Desember 2013 - 11:52 WIB
Kerusuhan di lapas, pertanda pengelolaan tidak baik
Kerusuhan di lapas, pertanda pengelolaan tidak baik
A A A
Sindonews.com - Rusuh di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Baru, Palopo, Sulawesi Selatan memperpanjang daftar insiden yang terjadi di Lapas Indonesia.

Sebelumnya diketahui kerusuhan juga terjadi di Lapas Tanjung Gusta, Medan Sumatera Utara (Sumut); Lapas Labuhan Ruku, Sumut; dan Lapas Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Rangkaian kerusuhan inipun dinilai merupakan indikasi jika pengelolaan lapas di Indonesia tidak baik. Hal itu diungkapkan Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Arthur Josias Simon Ruturambi, Selasa (17/12/2013).

Menurutnya, kerusuhan di lapas terjadi bukan karena tidak adanya upaya pencegahan yang signifikan. Tetapi pencegahan tersebut sifatnya temporal saja.

"Perlu diingat, kerusuhan tidak terjadi secara spontan tapi akibat terakumulasinya persoalan-persoalan yang ada di dalam lapas," kata Arthur, di UI, Depok.

Menurut dia, ada tiga faktor yang menjadi pemicu pecahnya kerusuhan di beberapa Lapas di Indonesia. Diantaranya soal kebijakan yaitu meliputi kebijakan pusat. Pada Peraturan Pemerintah No 99 tahun 2012 dianggap membuat narapidana sulit mendapatkan remisi.

"Selain itu, kebijakan lokal pimpinan Lapas dengan manajemen yang tidak transparan, satu arah, dan kepemimpinan yang otoriter," ungkapnya.

Selanjutnya, persoalan sosiologis dalam lapas yang meliputi interaksi, komunikasi, dan kultur yang beragam dan bervariasi. "Dan yang terakhir adalah struktur lapas. Dengan kondisi bangunan, sarana dan prasarana, dan fasilitas lapas yang kurang memadai," kata Josias.

Baca juga: Pelaku kerusuhan Lapas Palopo jadi 10 napi

Bentrok, ini permintaan para penghuni Lapas Palopo
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7325 seconds (0.1#10.140)