Banjir rendam rumah warga di Gebang
A
A
A
Sindonews.com - Hujan deras yang turun beberapa hari terakhir di Kabupaten Cirebon, menyebabkan puluhan pemukiman penduduk terendam air. Warga khawatir, banjir yang kini melanda belum seberapa, karena intensitas hujan yang terhitung belum tinggi.
Banjir di antaranya melanda rumah-rumah warga yang tinggal di Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Menurut warga, genangan air mulai melanda pemukiman selepas subuh. Ketinggian air sendiri saat ini rata-rata masih sekitar 70 centimeter hingga satu meter.
Pemukiman warga sendiri tak jauh dari Sungai Ciberes yang airnya meluap setelah diguyur hujan. Selain merendam rumah, derasnya arus air juga membuat aktivitas nelayan yang tinggal di sekitarnya terhenti akibat sulitnya perahu keluar dari sandaran.
Derasnya aliran sungai membuat perahu terombang-ambing di pinggiran. Jika memaksakan diri keluar, nelayan menghadapi kemungkinan perahu terbalik, karena tak kuat menahan derasnya arus.
Warga yang tinggal persis di tepi sungai, bahkan harus membuat bendungan sederhana dari kayu untuk menahan air deras sungai tak masuk ke dalam rumah. Seorang warga di Desa Gebang Ilir, Kadma mengaku, banjir yang kini melanda pemukiman warga belumlah seberapa.
“Ini baru awal-awal musim hujan, paling tingginya 70 Cm. Nanti kalau intensitas hujannya sudah tinggi, bisa lebih tinggi dari satu meter,” ungkap dia, Selasa (16/12/2013).
Warga sebetulnya mengkhawatirkan banjir susulan, apabila hujan kembali turun dan menyebabkan sungai Ciberes meluap. Bahkan, meski tak turun hujan di wilayah Kabupaten Cirebon, guyuran hujan deras di wilayah yang tinggai, yakni Kabupaten Kuningan, sudah cukup berpotensi mengakibatkan banjir di kawasan tempat tinggalnya.
Hingga kemarin, warga masih bertahan di rumah masing-masing, karena menganggap ketinggian air tak parah. Selain di Desa Gebang Ilir, banjir juga melanda pemukiman warga di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang.
Warga pun berharap Pemkab Cirebon cepat tanggap dengan situasi sekarang untuk menghindari hal tak diinginkan. Mereka rata-rata meminta adanya upaya pembenahan tanggul penahan sungai yang kerap jebol oleh derasnya arus air.
Sementara itu, banjir di dua desa tersebut rupanya hingga sore kemarin belum diketahui pihak Pemkab Cirebon. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pemkab Cirebon Iik Ahmad Rifai hanya berjanji akan mengeceknya. Namun dia mengakui, sejumlah kawasan di Kecamatan Gebang rawan banjir saat musim hujan.
“Sejauh ini belum ada satu pun wilayah di Kabupaten Cirebon yang banjir. Untuk di Kecamatan Gebang, akan kami cek dan tugaskan satuan pelaksana ke sana. Gebang memang rawan banjir, terutama yang dekat sungai,” kata dia.
Banjir di antaranya melanda rumah-rumah warga yang tinggal di Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Menurut warga, genangan air mulai melanda pemukiman selepas subuh. Ketinggian air sendiri saat ini rata-rata masih sekitar 70 centimeter hingga satu meter.
Pemukiman warga sendiri tak jauh dari Sungai Ciberes yang airnya meluap setelah diguyur hujan. Selain merendam rumah, derasnya arus air juga membuat aktivitas nelayan yang tinggal di sekitarnya terhenti akibat sulitnya perahu keluar dari sandaran.
Derasnya aliran sungai membuat perahu terombang-ambing di pinggiran. Jika memaksakan diri keluar, nelayan menghadapi kemungkinan perahu terbalik, karena tak kuat menahan derasnya arus.
Warga yang tinggal persis di tepi sungai, bahkan harus membuat bendungan sederhana dari kayu untuk menahan air deras sungai tak masuk ke dalam rumah. Seorang warga di Desa Gebang Ilir, Kadma mengaku, banjir yang kini melanda pemukiman warga belumlah seberapa.
“Ini baru awal-awal musim hujan, paling tingginya 70 Cm. Nanti kalau intensitas hujannya sudah tinggi, bisa lebih tinggi dari satu meter,” ungkap dia, Selasa (16/12/2013).
Warga sebetulnya mengkhawatirkan banjir susulan, apabila hujan kembali turun dan menyebabkan sungai Ciberes meluap. Bahkan, meski tak turun hujan di wilayah Kabupaten Cirebon, guyuran hujan deras di wilayah yang tinggai, yakni Kabupaten Kuningan, sudah cukup berpotensi mengakibatkan banjir di kawasan tempat tinggalnya.
Hingga kemarin, warga masih bertahan di rumah masing-masing, karena menganggap ketinggian air tak parah. Selain di Desa Gebang Ilir, banjir juga melanda pemukiman warga di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang.
Warga pun berharap Pemkab Cirebon cepat tanggap dengan situasi sekarang untuk menghindari hal tak diinginkan. Mereka rata-rata meminta adanya upaya pembenahan tanggul penahan sungai yang kerap jebol oleh derasnya arus air.
Sementara itu, banjir di dua desa tersebut rupanya hingga sore kemarin belum diketahui pihak Pemkab Cirebon. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pemkab Cirebon Iik Ahmad Rifai hanya berjanji akan mengeceknya. Namun dia mengakui, sejumlah kawasan di Kecamatan Gebang rawan banjir saat musim hujan.
“Sejauh ini belum ada satu pun wilayah di Kabupaten Cirebon yang banjir. Untuk di Kecamatan Gebang, akan kami cek dan tugaskan satuan pelaksana ke sana. Gebang memang rawan banjir, terutama yang dekat sungai,” kata dia.
(san)