Kapolda Bali tak dendam anak buahnya dibunuh
A
A
A
Sindonews.com - Kapolda Bali, Irjen Pol AJ Benny Mokalu, menegaskan meski anak buahnya Kompol Putu Suarsa (52) tewas dibunuh, pihaknya tidak akan balas dendam terhadap pelaku.
Hal itu disampaikannya menanggapi kasus pembunuhan menimpa Kasubdit Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti Polda Bali yang diduga dilakukan Subhan, pria asal Jember, Jawa Timur (Jatim).
"Kita target pengungkapan, saya sudah mengimbau masyarakat atau keluarga pelaku jika bertemu mengingatkan dia agar menyerahkan diri," tandas Benny di Mapolres Badung, Senin (16/12/2013).
Dia menegaskan, bahwa kepolisian akan benar-benar menegakkan hukum dalam penanganan kasus tindak pidana yang mengakibatkan tewasnya Suarsa pada Minggu 15 Desember 2013 petang.
"Kita betul-betul tegakkan hukum, kita tidak ada balas dendam atau apa, tetapi ya kita harapkan dia menyerahkan diri," tegasnya.
Hingga detik ini, kepolisian masih mengejar pelaku yang diduga hendak kabur ke Jawa sehinggga petugas melakukan pemantauan dan pengawasan di beberapa titik pelabuhan.
Dari informasi yang diterima Kapolda, saat ini diduga pelaku masih bersembunyi di Bali sehingga pihaknya akan terus melakukan pencarian ke lokasi-lokasi yang menjadi tempat persembunyiannya.
"Informasinya melarikan diri ke arah Jembrana, apakah sudah nyebrang atau belum masih dalam penyelidikan," imbuh mantan Kapolda Bengkulu itu.
Benny menambahkan, dalam upaya menangkap pelaku, pihaknya telah mengirim tim untuk mendatangi rumah pelaku di Jember seraya meminta keluarga membantu agar Subhan menyerahkan diri.
Kapolda tetap akan melindungi keselamatan pelaku sehingga diharapkan segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Diketahui, Putu Suarsa pejabat Polda Bali tewas mengenaskan setelah ditikam senjata tajam oleh pelaku saat hendak menagih utang Minggu 15 Desember 2013 petang.
Baca juga: Diburu, pembunuh pejabat Polda Bali diminta menyerah
Hal itu disampaikannya menanggapi kasus pembunuhan menimpa Kasubdit Pengawasan Tahanan dan Barang Bukti Polda Bali yang diduga dilakukan Subhan, pria asal Jember, Jawa Timur (Jatim).
"Kita target pengungkapan, saya sudah mengimbau masyarakat atau keluarga pelaku jika bertemu mengingatkan dia agar menyerahkan diri," tandas Benny di Mapolres Badung, Senin (16/12/2013).
Dia menegaskan, bahwa kepolisian akan benar-benar menegakkan hukum dalam penanganan kasus tindak pidana yang mengakibatkan tewasnya Suarsa pada Minggu 15 Desember 2013 petang.
"Kita betul-betul tegakkan hukum, kita tidak ada balas dendam atau apa, tetapi ya kita harapkan dia menyerahkan diri," tegasnya.
Hingga detik ini, kepolisian masih mengejar pelaku yang diduga hendak kabur ke Jawa sehinggga petugas melakukan pemantauan dan pengawasan di beberapa titik pelabuhan.
Dari informasi yang diterima Kapolda, saat ini diduga pelaku masih bersembunyi di Bali sehingga pihaknya akan terus melakukan pencarian ke lokasi-lokasi yang menjadi tempat persembunyiannya.
"Informasinya melarikan diri ke arah Jembrana, apakah sudah nyebrang atau belum masih dalam penyelidikan," imbuh mantan Kapolda Bengkulu itu.
Benny menambahkan, dalam upaya menangkap pelaku, pihaknya telah mengirim tim untuk mendatangi rumah pelaku di Jember seraya meminta keluarga membantu agar Subhan menyerahkan diri.
Kapolda tetap akan melindungi keselamatan pelaku sehingga diharapkan segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Diketahui, Putu Suarsa pejabat Polda Bali tewas mengenaskan setelah ditikam senjata tajam oleh pelaku saat hendak menagih utang Minggu 15 Desember 2013 petang.
Baca juga: Diburu, pembunuh pejabat Polda Bali diminta menyerah
(rsa)