Pasutri pedagang sate di Kendal nyaleg
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan suami istri Miftahul Amin dan Sriati setiap minggu pagi menggelar dagangannya di Taman Garuda Kompleks Alun-Alun Kendal Jawa Tengah.
Sekilas tidak ada yang berbeda dengan pedagang lainnya, namun siapa sangka pasangan suami istri ini adalah calon anggota DPRD Kabupaten Kendal.
Bersama puluhan pedagang kaki lima lainnya pasutri ini mengais rejeki dari warga Kendal yang menikmati udara pagi kota.
Keduanya maju menjadi caleg dari partai yang berbeda, dan memilih daerah pemilihan yang berbeda pula. Meski berbeda partai keduanya tetap rukun mencari nafkah dan biaya nyaleg.
Miftahul Amin sang suami maju dari PKPI, sedangkan Sriati maju dari Partai Nasdem. Meski dengan modal pas-pasan sebagai pedagang sate, tekad menjadi wakil rakyat dijalani untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
"Menjadi anggota dewan bukan hanya mengandalkan dana saja, namun pemikiran untuk kemajuan daerah,"tutur Miftahul mantap sambil mengipasi sate yang dipesan pembeli, Minggu (15/12/2013).
Miftahul mengatakan kampanye yang dilakukan bersama istri masih sekadar mengenalkan ke pelanggannya. Biasanya ada tanda gambar yang sengaja diselipkan ke bungkus sate yang diberikan kepada pembeli.
Sriati sendiri ternyata sebelumnya pernah menjadi caleg Oemilu 2009 silam namun gagal. Meski demikian ia masih ingin dan yakin maju sebagi caleg.
Bagi Sriati maupun Miftahul perbedaan partai dan daerah pemilihan bukan masalah yang terpenting adalah niat serta tujuan mensejahterakan masyarakat menjadi dasar keduanya menjadi wakil rakyat.
Sekilas tidak ada yang berbeda dengan pedagang lainnya, namun siapa sangka pasangan suami istri ini adalah calon anggota DPRD Kabupaten Kendal.
Bersama puluhan pedagang kaki lima lainnya pasutri ini mengais rejeki dari warga Kendal yang menikmati udara pagi kota.
Keduanya maju menjadi caleg dari partai yang berbeda, dan memilih daerah pemilihan yang berbeda pula. Meski berbeda partai keduanya tetap rukun mencari nafkah dan biaya nyaleg.
Miftahul Amin sang suami maju dari PKPI, sedangkan Sriati maju dari Partai Nasdem. Meski dengan modal pas-pasan sebagai pedagang sate, tekad menjadi wakil rakyat dijalani untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
"Menjadi anggota dewan bukan hanya mengandalkan dana saja, namun pemikiran untuk kemajuan daerah,"tutur Miftahul mantap sambil mengipasi sate yang dipesan pembeli, Minggu (15/12/2013).
Miftahul mengatakan kampanye yang dilakukan bersama istri masih sekadar mengenalkan ke pelanggannya. Biasanya ada tanda gambar yang sengaja diselipkan ke bungkus sate yang diberikan kepada pembeli.
Sriati sendiri ternyata sebelumnya pernah menjadi caleg Oemilu 2009 silam namun gagal. Meski demikian ia masih ingin dan yakin maju sebagi caleg.
Bagi Sriati maupun Miftahul perbedaan partai dan daerah pemilihan bukan masalah yang terpenting adalah niat serta tujuan mensejahterakan masyarakat menjadi dasar keduanya menjadi wakil rakyat.
(lns)