KPK seperti cium bau kentut di Jatim

Jum'at, 13 Desember 2013 - 19:14 WIB
KPK seperti cium bau kentut di Jatim
KPK seperti cium bau kentut di Jatim
A A A
Sindonews.com - Pernyataan Ketua KPK Abraham Samad menjadi bola liar di Jawa Timur. Pasalnya, dalam pernyataan itu Abraham Samad menyebut ada koruptor kelas wahid di Jatim yang sedang diincar.

Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Haryadi mengatakan ada beberapa kemungkinan hingga sekelas Abraham Samad melontarkan pernyataan itu.

Menurut Haryadi, KPK mengetahui pelanggaran tindak pidana korupsi tapi tidak ada bukti untuk menjerat karena sanking rapinya modus korupsi.

"Bisa saja KPK mengetahui dugaan korupsi tapi masih menunggu bukti untuk melakukan penangkapan," kata Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unair, Senin (13/12/2013).

Ibaratnya, KPK seperti mencium bau kentut dari Jawa Timur. "Ada bau kentut pasti ada yang kentut. Nah, yang kentut ini siapa masih jadi bola liar atas pernyataan Abraham Samad," katanya.

Hariyadi juga mengatakan, jika melihat dari pernyataan itu, ia yakin pelaku koruptor nomer wahid bukan dari kalangan pemerintah. Jika pada level tertinggi pemerintahan adalah gubernur tidak mungkin.

KPK selama ini dengan mudah masuk untuk menuntaskan kasus korupsi yang menyeret gubernur. Apalagi, Jawa Timur dijadikan sebagai pilot project dalam pencegahan korupsi. Dan itu ada kerja sama dengan KPK.

"Ketua KPK kan menyebut koruptor kelas wahid yang mempunyai modus sangat rapi hingga KPK kesulitan. Kalau dari pengalaman yang sudah-sudah tidak mungkin dari kalangan pemerintahan," jelasnya.

Pernyataan Abraham Samad itu juga bukan masuk katergori say war dengan Jawa Timur. Menurut Haryadi, KPK dapat dengan mudah masuk ke sebuah lembaga atau instansi yang teridikasi korupsi.

Bahkan, KPK bisa hadir dari informasi perorangan, lembaga atau ada bukti terkait.

"Saya kira bukan way war. Pasti KPK ada dasar hingga Ketua KPK muncul pernyataan demikian. Tinggal tunggu waktu yang tepat saja," katanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3500 seconds (0.1#10.140)