RSUD Jombang tolak pasien tes audiometri

Kamis, 12 Desember 2013 - 01:01 WIB
RSUD Jombang tolak pasien...
RSUD Jombang tolak pasien tes audiometri
A A A
Sindonews.com - Puluhan pasien tuna rungu yang meminta tes audiometri sebagai persyaratan berobat ke terapi Masudin ditolak RSUD Jombang. Padahal, hasil audiometri itu sangat diperlukan Masudin untuk mengetahui kondisi pendengaran pasien secara medis.

Pihak rumah sakit menolak pasien dengan mengatakan tak memiliki alat yang dimaksud. Padahal, beberapa hari sebelumnya, RS tersebut memiliki alat audiometri untuk memeriksa kondisi pendengaran pasien. Menjadi aneh, jika tiba-tiba pihak RS mengatakan tak memiliki audiometri.

Beberapa kali, para dokter di RS itu juga menyarankan agar pasien tidak melakukan terapi karena akan percuma. Para pasien kemudian diberi resep agar membeli vitamin.

Kusmiati keluarga pasien mengatakan, penolakan itu tidak hanya terjadi di RS Jombang, tapi juga di RS Dokter Sutomo Surabaya dan RSUD Nganjuk.

Hal sama diakui Wiryawan salah seorang pasien tuna rungu. Tohir orang tua Wiryawan mengatakan, kesulitan mendapatkan layanan audiometri sebagai syarat untuk berobat ke Masudin. "Kami belum mendapatkan pelayanan itu, karena katanya tidak ada alatnya," tutur Tohir, Rabu (11/12/2013).

Sementara itu, pihak Humas RSUD Jombang menolak memberikan penjelasan terkait hal itu.
Pihak humas berjanji akan mempertemukan wartawan dengan dokter THT atau Direktur RSUD Jombang untuk mengonfirmasi.

Tes audiometri sendiri merupakan tes medis untuk mengetahui kondisi pendengaran para penderita tuna rungu. Untuk menghindari adanya tudingan penipuan, pihak Masudin kini mensyaratkan para pasiennya membawa bukti hasil tes audiometri dari dokter.

Setelah diterapi, Masudin juga kembali menyarankan pasien menjalani tes audiometri lagi untuk membuktikan apakah pengobatan dengan cara terapi membuahkan hasil atau tidak.

"Pembuktian secara medis ini sangat penting, agar pihak kami tidak selalu dituding melakukan penipuan, tukas Masudin.

Terkait penolakan tes audiometri, Masudin mengaku kecewa dan menyesalkan tindakan rumah sakit.
Dia menduga, penolakan itu merupakan bagian dari upaya para medis menekan praktik terapi yang dibukanya itu.
(lns)
Berita Terkait
Jabat Ketua PW IAMARSI,...
Jabat Ketua PW IAMARSI, Willi Putra Siap Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Kehadiran dan Ketersediaan...
Kehadiran dan Ketersediaan Layanan Kesehatan Dinilai Penting
Momentum Benahi Pelayanan...
Momentum Benahi Pelayanan Kesehatan
Beroperasi, Klinik Nuhrintama...
Beroperasi, Klinik Nuhrintama Diharap Tunjang Pelayanan Kesehatan di Gowa
Mudahkan Pengguna, SehatQ...
Mudahkan Pengguna, SehatQ Layani Pemesanan Obat Secara Online
Warga Kampung Nelayan...
Warga Kampung Nelayan Surabaya Serbu Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Berita Terkini
Motif Pria Bakar Anak...
Motif Pria Bakar Anak 4 Tahun di Tangerang Lantaran Kesal Hubungan Tak Direstui
38 menit yang lalu
Polisi Tangkap 19 Orang...
Polisi Tangkap 19 Orang Buntut Bentrokan di Kemang Jaksel
40 menit yang lalu
Dokter di Malang Buka...
Dokter di Malang Buka Suara, Beberkan Kronologi Tuduhan Pelecehan Seksual yang Menjeratnya
1 jam yang lalu
Guru Biologi SMA di...
Guru Biologi SMA di Bandung yang Minta Siswa Gambar Alat Kelamin saat Ujian Minta Maaf
1 jam yang lalu
PLN Icon Plus dan PNM...
PLN Icon Plus dan PNM Wujudkan Ketahanan Pangan dan Konservasi Lingkungan
1 jam yang lalu
Cegah Kekerasan Remaja,...
Cegah Kekerasan Remaja, Seminar Siswa dan Lokakarya Guru Digelar di Dompu NTB
1 jam yang lalu
Infografis
Tolak Beli TikTok, Elon...
Tolak Beli TikTok, Elon Musk Justru Tertarik Memiliki OpenAI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved