4 mahasiswa diperiksa terkait kematian Fikri
A
A
A
Sindonews.com - Empat mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang diperiksa pihak Kepolisian Resor Malang terkait kematian Fikri Dolasmantya Surya, saat kemah bakti desa, di kawasan Goa Cina, Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, 12 Oktober lalu.
Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, mengatakan, tim penyidik telah memintai keterangan empat mahasiswa ITN Malang yang mengetahui kronologi kejadian mulai Fikri mengikuti kegiatan hingga terjatuh.
Menurutnya, penyelidikan awal dimulai dari hasil visum luar yang diterbitkan dokter forensik Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dalam keterangan visum luar, disebutkan tak ada indikasi kekerasan.
Namun jika pihak keluarga meminta perkara dibuka kembali maka harus menjalani serangkaian proses. Saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan keluarga Fikri melalui pamannya yang ada di Malang. Diharapkan, pihak keluarga mengizinkan jasad diautopsi untuk memastikan penyebab kematia Fikri.
Pihaknya tetap menghormati keputusan keluarga yang hanya mengizinkan jenazah divisum luar tanpa autopsi. Saat itu, Fikri tiba-tiba "ngorok" dan dinyatakan meninggal saat perjalanan ke Puskesmas Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang.
Waktu itu, keluarga korban menolak autopsi dan menerima sebagai musibah. Adi Deriyan menegaskan jika foto-foto kegiatan yang beredar di media sosial tak bisa dijadikan dasar penyelidikan.
"Visum menjadi ada alat bukti petunjuk penyelidikan," katanya.
Kapolres Malang, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, mengatakan, tim penyidik telah memintai keterangan empat mahasiswa ITN Malang yang mengetahui kronologi kejadian mulai Fikri mengikuti kegiatan hingga terjatuh.
Menurutnya, penyelidikan awal dimulai dari hasil visum luar yang diterbitkan dokter forensik Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Dalam keterangan visum luar, disebutkan tak ada indikasi kekerasan.
Namun jika pihak keluarga meminta perkara dibuka kembali maka harus menjalani serangkaian proses. Saat ini pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan keluarga Fikri melalui pamannya yang ada di Malang. Diharapkan, pihak keluarga mengizinkan jasad diautopsi untuk memastikan penyebab kematia Fikri.
Pihaknya tetap menghormati keputusan keluarga yang hanya mengizinkan jenazah divisum luar tanpa autopsi. Saat itu, Fikri tiba-tiba "ngorok" dan dinyatakan meninggal saat perjalanan ke Puskesmas Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Kabupaten Malang.
Waktu itu, keluarga korban menolak autopsi dan menerima sebagai musibah. Adi Deriyan menegaskan jika foto-foto kegiatan yang beredar di media sosial tak bisa dijadikan dasar penyelidikan.
"Visum menjadi ada alat bukti petunjuk penyelidikan," katanya.
(lns)