Telantarkan pasien miskin, RSUD Polman diamuk mahasiswa
A
A
A
Sindonews.com - Lagi-lagi kericuhan terjadi di RSUD Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Penyebabnya pelayanan yang tidak maksimal. Kericuhan terjadi saat puluhan mahasiswa dan keluarga pasien mengamuk, serta melempari kaca rumah sakit.
Akibat kericuhan ini, pelayanan di poliklinik RS terganggu. Sejumlah pihak medis dan warga yang berada di poliklinik langsung berhamburan keluar.
Kericuhan ini sendiri mendapat protes dari pihak medis yang saat itu sedang bertugas dan menimbulkan keributan. Aksi protes ini terjadi lantaran kebijakan rumah sakit yang tidak memperbolehkan pembelian obat bagi peserta Jamkesda dan Jamkesmas.
Ironisnya, obat yang saat itu dibutuhkan pasien yang lagi sekarat tidak masuk dalam daftar formalorium, sehingga tidak dapat ditebus oleh keluarga pasien. Meski si keluarga pasien akan menebus obat dengan cara membayar tunai, tetap saja ditolak.
Akibat penolakan itu, pasien tak dapat ditangani langsung, padahal kondisinya sedang sekarat. Kebijakan rumah sakit sejak dulu memang banyak mendapat protes dari sejumlah warga peserta Jamkesmas dan Jamkesda.
Beberapa waktu lalu, sejumlah aktivis berunjuk rasa menuntut Direktur Rumah Sakit Polman mundur dari jabatanya. Akibat kericuhan ini, aktivitas pelayanan RS terganggu.
Atas peristiwa itu, rencananya mahasiswa bersama warga, akan kembali berunjuk rasa menuntut Direktur Rumah Sakit untuk mundur dari jabatanya.
Akibat kericuhan ini, pelayanan di poliklinik RS terganggu. Sejumlah pihak medis dan warga yang berada di poliklinik langsung berhamburan keluar.
Kericuhan ini sendiri mendapat protes dari pihak medis yang saat itu sedang bertugas dan menimbulkan keributan. Aksi protes ini terjadi lantaran kebijakan rumah sakit yang tidak memperbolehkan pembelian obat bagi peserta Jamkesda dan Jamkesmas.
Ironisnya, obat yang saat itu dibutuhkan pasien yang lagi sekarat tidak masuk dalam daftar formalorium, sehingga tidak dapat ditebus oleh keluarga pasien. Meski si keluarga pasien akan menebus obat dengan cara membayar tunai, tetap saja ditolak.
Akibat penolakan itu, pasien tak dapat ditangani langsung, padahal kondisinya sedang sekarat. Kebijakan rumah sakit sejak dulu memang banyak mendapat protes dari sejumlah warga peserta Jamkesmas dan Jamkesda.
Beberapa waktu lalu, sejumlah aktivis berunjuk rasa menuntut Direktur Rumah Sakit Polman mundur dari jabatanya. Akibat kericuhan ini, aktivitas pelayanan RS terganggu.
Atas peristiwa itu, rencananya mahasiswa bersama warga, akan kembali berunjuk rasa menuntut Direktur Rumah Sakit untuk mundur dari jabatanya.
(san)