Terlibat bentrok 50 mahasiswa Unismuh ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) yang berunjuk rasa memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) kembali terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
Bentrokan terjadi, saat polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang memblokade Jalan Sultan Alauddin. Aksi serang tak dapat dihindarkan saat, upaya polisi untuk membubarkan mendapat perlawanan.
Sekitar 30 menit setelah bentrok, ratusan personel Brimob Polda Sulselbar turun dan berhasil memukul mundur mahasiswa dengan tembakan gas air mata dan water canon.
Sedikitnya 50 mahasiswa berhasil diamankan setelah tertangkap tangan melawan petugas menggunakan batu dan balok kayu.
"Pembubaran paksa yang dilakukan petugas terpaksa dilakukan karena pengunjuk rasa sudah memblokir dua jalur full selama beberapa jam," sebut Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi, Selasa (10/12/2013).
Menurutnya, pihak Polrestabes Makassar dan Polsekta Rappocini telah beberapa kali melakukan mediasi dengan mahasiswa, namun pengunjuk rasa tidak mengindahkan dan tetap melakukan pemblokiran jalur yang menghubungkan Makassar-Kab Gowa itu.
"Ke-50 mahasiswa ini diamankan karena mengganggu ketertiban umum. Jika dari hasil pemeriksaan mereka tak cukup bukti, pasti akan dibebaskan," tambahnya.
Sehari sebelumnya, aksi unjuk rasa peringatan Hari Antikorupsi juga berakhir bentrok dengan aparat kepolisian di tujuh titik sekaligus.
Kali pertama saling serang aparat dengan pengunjuk rasa pecah di depan Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumohardjo sekitar pukul 14.00 Wita siang.
Kemudian meluas hingga di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Kampus Universitas 45 Jalan Urip Sumohardjo.
Tidak hanya itu, ratusan mahasiswa juga bentrok di jembatan flyover, di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), UIN Alauddin, serta Universits Muhammadiyah (Unismuh) Jalan Sultan Alauddin.
Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus ditangkap petugas kepolisian. Sedangkan pos polisi di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, dibakar oleh demonstran.
Bentrokan terjadi, saat polisi berusaha membubarkan aksi mahasiswa yang memblokade Jalan Sultan Alauddin. Aksi serang tak dapat dihindarkan saat, upaya polisi untuk membubarkan mendapat perlawanan.
Sekitar 30 menit setelah bentrok, ratusan personel Brimob Polda Sulselbar turun dan berhasil memukul mundur mahasiswa dengan tembakan gas air mata dan water canon.
Sedikitnya 50 mahasiswa berhasil diamankan setelah tertangkap tangan melawan petugas menggunakan batu dan balok kayu.
"Pembubaran paksa yang dilakukan petugas terpaksa dilakukan karena pengunjuk rasa sudah memblokir dua jalur full selama beberapa jam," sebut Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi, Selasa (10/12/2013).
Menurutnya, pihak Polrestabes Makassar dan Polsekta Rappocini telah beberapa kali melakukan mediasi dengan mahasiswa, namun pengunjuk rasa tidak mengindahkan dan tetap melakukan pemblokiran jalur yang menghubungkan Makassar-Kab Gowa itu.
"Ke-50 mahasiswa ini diamankan karena mengganggu ketertiban umum. Jika dari hasil pemeriksaan mereka tak cukup bukti, pasti akan dibebaskan," tambahnya.
Sehari sebelumnya, aksi unjuk rasa peringatan Hari Antikorupsi juga berakhir bentrok dengan aparat kepolisian di tujuh titik sekaligus.
Kali pertama saling serang aparat dengan pengunjuk rasa pecah di depan Kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumohardjo sekitar pukul 14.00 Wita siang.
Kemudian meluas hingga di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Kampus Universitas 45 Jalan Urip Sumohardjo.
Tidak hanya itu, ratusan mahasiswa juga bentrok di jembatan flyover, di depan Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), UIN Alauddin, serta Universits Muhammadiyah (Unismuh) Jalan Sultan Alauddin.
Puluhan mahasiswa dari berbagai kampus ditangkap petugas kepolisian. Sedangkan pos polisi di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, dibakar oleh demonstran.
(lns)