Ratusan penyandang disabilitas ikuti karnaval & pentas seni
A
A
A
Sindonews.com - Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2013 dirayakan dengan karnaval dan pentas seni di Temanggung, Minggu (8/12/2013). Kegiatan itu diikuti oleh ratusan penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng).
Ratusan peserta karnaval tersebut, antara lain dari BBRSBG Temanggung; Lembaga Pendidikan Tunarungu Dena Apakara Wonosobo; Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung; SDLB Negeri Temanggung; SMPLB Melati Kranggan; Paguyuban Tuna Daksa Kharisma Harapan Maju Temanggung; dan SLB C Rindang Kasih Secang Magelang.
Perayaan Hari Disabilitas itu dimulai dengan berjalan kaki sepanjang sekira 1,5 kilometer yakni dari Balai Rehabilitas Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Kabupaten Temanggung menuju Alun-alun. Menariknya, peserta karnaval mengenakan berbagai pakaian adat dan juga kesenian tradisional.
Sampai di Alun-Alun Temanggung, mereka mementaskan sejumlah kesenian tradisional, antara lain kuda lumping, topeng ireng, kubro siswo, dan warokan. Hal itu mendapat respon positif dari masyarakat setempat.
Kepala BBRSBG Kartini Temanggung, Suhadi, mengatakan, kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang kemampuan dan prestasi para penyandang disabilitas sekaligus untuk merintis jalan reintegrasi sosial.
"Harapannya nanti diarahkan kepada hilangnya hambatan dan terwujudnya masyarakat yang inklusi dengan tidak ada perbedaan, tidak ada akses yang tidak bisa diakses oleh para penyandang disabilitas," katanya.
Ratusan peserta karnaval tersebut, antara lain dari BBRSBG Temanggung; Lembaga Pendidikan Tunarungu Dena Apakara Wonosobo; Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung; SDLB Negeri Temanggung; SMPLB Melati Kranggan; Paguyuban Tuna Daksa Kharisma Harapan Maju Temanggung; dan SLB C Rindang Kasih Secang Magelang.
Perayaan Hari Disabilitas itu dimulai dengan berjalan kaki sepanjang sekira 1,5 kilometer yakni dari Balai Rehabilitas Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Kartini Kabupaten Temanggung menuju Alun-alun. Menariknya, peserta karnaval mengenakan berbagai pakaian adat dan juga kesenian tradisional.
Sampai di Alun-Alun Temanggung, mereka mementaskan sejumlah kesenian tradisional, antara lain kuda lumping, topeng ireng, kubro siswo, dan warokan. Hal itu mendapat respon positif dari masyarakat setempat.
Kepala BBRSBG Kartini Temanggung, Suhadi, mengatakan, kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang kemampuan dan prestasi para penyandang disabilitas sekaligus untuk merintis jalan reintegrasi sosial.
"Harapannya nanti diarahkan kepada hilangnya hambatan dan terwujudnya masyarakat yang inklusi dengan tidak ada perbedaan, tidak ada akses yang tidak bisa diakses oleh para penyandang disabilitas," katanya.
(rsa)