Data sertifikasi guru, ORI surati BI
Data sertifikasi guru, ORI surati BI
A
A
A
Sindonews.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY berencana menyurati Bank Indonesia (BI) untuk mengklarifikasi status data guru penerima sertifikasi di Gunungkidul. Surat ini berkaitan jawaban Bank BPD DIY yang enggan membuka data tersebut, karena masuk rahasia bank.
“Kami ingin klarifikasi saja, apakah memang benar data yang kami butuhkan itu masuk kategori rahasia bank atau tidak. Kalau ternyata ya, harus dihormati. Kami sudah menerima surat tertulis dari BPD DIY katanya tidak bisa memberikan data, rahasia bank katanya,” kata Ketua ORI DIY Budhi Masthuri, Selasa (3/12/2013).
Menurut Budhi, ORI membutuhkan data nominatif guru penerima sertifikasi untuk melacak dugaan pemotongan sertifikasi yang dilaporkan Kr. Data itu akan menjelaskan seberapa banyak sebenarnya penerima sertifikasi guru di Gunungkidul.
Namun demikian, nasabah dalam hal ini Kr bisa saja meminta data dari bank. Namun data itu hanya data dirinya sendiri bukan data nominatif. “Tapi kalau hanya satu kan kita tidak tahu persisnya, dan juga berpa jumlah rillnya,” kata dia.
Dia menjelaskan, dalam fasilitasi terakhir Oktober silam, ORI mempertemukan pihak bank dan DPPKA. Saat itu, ada komitmen mengkroscek data yang dimiliki korban dan pegawai BPD. Jika diperlukan, ORI siap memfasilitasi untuk mengonfrontasi korban dan pegawai BPD. “Hanya kalau memang diperlukan,” jelasnya.
Dia menambahkan, ORI masih menunggu tambahan beberapa data dari korban sebelum melangkah lebih jauh. Dia juga menunggu realisasi komitmen dari instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Kr ditemui di Kantor ORI mengaku beberapa kali sempat diajak berbicara terkait persoalan itu. Hanya saja dia mengaku tidak terlalu menghiraukannya karena cara yang dilakukan terkesan main-main. “Saya sih berharap penyelesaiannya itu formal tidak sekadar basa basi sambil makan siang,” katanya.
Dia mengaku siap melengkapi datayang diinginkan ORI. Dia berjanji segera mengirimkan tambahan data aar persoalan yang menimpanya cepat selesai.
“Kami ingin klarifikasi saja, apakah memang benar data yang kami butuhkan itu masuk kategori rahasia bank atau tidak. Kalau ternyata ya, harus dihormati. Kami sudah menerima surat tertulis dari BPD DIY katanya tidak bisa memberikan data, rahasia bank katanya,” kata Ketua ORI DIY Budhi Masthuri, Selasa (3/12/2013).
Menurut Budhi, ORI membutuhkan data nominatif guru penerima sertifikasi untuk melacak dugaan pemotongan sertifikasi yang dilaporkan Kr. Data itu akan menjelaskan seberapa banyak sebenarnya penerima sertifikasi guru di Gunungkidul.
Namun demikian, nasabah dalam hal ini Kr bisa saja meminta data dari bank. Namun data itu hanya data dirinya sendiri bukan data nominatif. “Tapi kalau hanya satu kan kita tidak tahu persisnya, dan juga berpa jumlah rillnya,” kata dia.
Dia menjelaskan, dalam fasilitasi terakhir Oktober silam, ORI mempertemukan pihak bank dan DPPKA. Saat itu, ada komitmen mengkroscek data yang dimiliki korban dan pegawai BPD. Jika diperlukan, ORI siap memfasilitasi untuk mengonfrontasi korban dan pegawai BPD. “Hanya kalau memang diperlukan,” jelasnya.
Dia menambahkan, ORI masih menunggu tambahan beberapa data dari korban sebelum melangkah lebih jauh. Dia juga menunggu realisasi komitmen dari instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Kr ditemui di Kantor ORI mengaku beberapa kali sempat diajak berbicara terkait persoalan itu. Hanya saja dia mengaku tidak terlalu menghiraukannya karena cara yang dilakukan terkesan main-main. “Saya sih berharap penyelesaiannya itu formal tidak sekadar basa basi sambil makan siang,” katanya.
Dia mengaku siap melengkapi datayang diinginkan ORI. Dia berjanji segera mengirimkan tambahan data aar persoalan yang menimpanya cepat selesai.
(san)
Explore More