Polisi lacak persembunyian perampok emas
A
A
A
Sindonews.com - Jajaran Polres Soppeng belum berhasil menangkap pelaku perampokan emas di Pasar Pacongkang, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng. Pelacakan dan pengejaran pelaku masih dilakukan.
Kapolres Soppeng AKBP M Sururi, mengaku mengintensifkan operasi di perbatasan Kota Soppeng. Pihaknya sudah mengendus tempat para pelaku bersembunyi.
"Dilihat dari kronologisnya, pelaku tidak profesional dan masih terbilang baru," kata kapolres, didampingi Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Amrin AT, kemarin.
Menurutnya, ciri-ciri pelaku sudah dikantongi. Selain itu, sejumlah barang bukti sudah diamankan, antara lain pistol rakitan, sebilah parang dan balok kayu.
Sementara kondisi dua korban perampokan Jagong dan Sudarmi, berangsur membaik. Sudarmi yang sebelumnya sempat kritis akibat tusukan parang panjang, kini sudah dirawat di salah satu ruang perawatan VIP, rumah sakit Ajappangnge Soppeng.
Korban Jagong yang merupakan pedagang emas yang mempunyai toko dan los hampir di setiap pasar di Soppeng ini, berharap pihak Polres Soppeng segera menangkap pelaku perampokan yang membawa lari uang tunai dan emas dagangannya.
"Saya harap polisi segera tuntaskan kasus ini. Kalau ciri-ciri pelakunya, perawakan kecil dan umurnya paling 20 tahun," tukasnya.
Sedangkan keluarga dari salah seorang korban, FAS Rahmat juga mendesak pihak kepolisian
segera menangkap pelaku. "Kan ada sidik jari pada barang bukti itu," katanya.
Seperti diberitakan KORAN SINDO, perampok bersenjata api, beraksi di depan pasar Pacongkang, Desa Barang, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Sulsel.
Selain membawa kabur emas 10 Kg, kawanan perampok ini juga membawa kabur uang tunai, sebesar Rp25,9 juta, Kamis (28/11). Aksi kawanan perampok ini, terbilang nekat, karena selain beraksi di siang bolong. Aksi yang dilakukan ditengah keramaian, tanpa mengenakan topeng.
Kawanan perampok ini juga melukai korbannya, Jagong menderita luka dipelipis kiri, dan sabetan parang di lengan kiri. Sementara Sudarmi menderita luka serius di bagian pinggang kanan akibat bacokan senjata tajam.
Akibat peristiwa tersebut, korban Jagong, mengaku mengalami kerugian kurang lebih Rp5 miliar. "Uang tunai saya yang dibawa kabur, Rp25,9 juta. Selain itu, emas dagangan satu tas yang kira-kira sebanyak 10 kg," katanya.
Kapolres Soppeng AKBP M Sururi, mengaku mengintensifkan operasi di perbatasan Kota Soppeng. Pihaknya sudah mengendus tempat para pelaku bersembunyi.
"Dilihat dari kronologisnya, pelaku tidak profesional dan masih terbilang baru," kata kapolres, didampingi Kasat Reskrim Polres Soppeng AKP Amrin AT, kemarin.
Menurutnya, ciri-ciri pelaku sudah dikantongi. Selain itu, sejumlah barang bukti sudah diamankan, antara lain pistol rakitan, sebilah parang dan balok kayu.
Sementara kondisi dua korban perampokan Jagong dan Sudarmi, berangsur membaik. Sudarmi yang sebelumnya sempat kritis akibat tusukan parang panjang, kini sudah dirawat di salah satu ruang perawatan VIP, rumah sakit Ajappangnge Soppeng.
Korban Jagong yang merupakan pedagang emas yang mempunyai toko dan los hampir di setiap pasar di Soppeng ini, berharap pihak Polres Soppeng segera menangkap pelaku perampokan yang membawa lari uang tunai dan emas dagangannya.
"Saya harap polisi segera tuntaskan kasus ini. Kalau ciri-ciri pelakunya, perawakan kecil dan umurnya paling 20 tahun," tukasnya.
Sedangkan keluarga dari salah seorang korban, FAS Rahmat juga mendesak pihak kepolisian
segera menangkap pelaku. "Kan ada sidik jari pada barang bukti itu," katanya.
Seperti diberitakan KORAN SINDO, perampok bersenjata api, beraksi di depan pasar Pacongkang, Desa Barang, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Sulsel.
Selain membawa kabur emas 10 Kg, kawanan perampok ini juga membawa kabur uang tunai, sebesar Rp25,9 juta, Kamis (28/11). Aksi kawanan perampok ini, terbilang nekat, karena selain beraksi di siang bolong. Aksi yang dilakukan ditengah keramaian, tanpa mengenakan topeng.
Kawanan perampok ini juga melukai korbannya, Jagong menderita luka dipelipis kiri, dan sabetan parang di lengan kiri. Sementara Sudarmi menderita luka serius di bagian pinggang kanan akibat bacokan senjata tajam.
Akibat peristiwa tersebut, korban Jagong, mengaku mengalami kerugian kurang lebih Rp5 miliar. "Uang tunai saya yang dibawa kabur, Rp25,9 juta. Selain itu, emas dagangan satu tas yang kira-kira sebanyak 10 kg," katanya.
(lns)