Polisi selidiki 4 proyektil milik perampok
A
A
A
Sindonews.com – Jajaran Polres Magelang Kota dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah berhasil menemukan empat proyektil dari aksi perampokan menewaskan Rendy Wibowo (44) manajer SPBU.
Dua proyektil ditemukan oleh Tim Labfor di tubuh korban, sedangkan dua lainnya di lokasi kejadian di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
Saat ini, temuan proyektil tersebut dibawa Tim Labfor ke Semarang untuk dilakukan penyelidikan.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Tommy Arya Dwianto mengungkapkan dua proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian dalam kondisi berbeda, yakni satu utuh, dan satu lagi sudah rusak.
“Ya, satu dalam kondisi utuh, dan yang satunya sudah pecah,” ujarnya, Selasa (26/11/2013).
Kendati demikian, pihaknya belum dapat menentukan ukuran atau kaliber dari keempat proyektil tersebut termasuk jenis senjata api yang digunakan pelaku.
Menurut Tommy, saat ini proyektil sudah dibawa tim Labfor Polda Jawa Tengah di Semarang guna kepentingan penyelidikan.
“Saat ini, masih dilakukan uji balistik,” lanjutnya.
Tommy menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Selain itu, pihaknya juga menyelidiki keterkaitan kasus ini dengan peristiwa yang terjadi di Mungkid, Kabupaten Magelang dan SPBU Soekarno-Hatta Kota Magelang, beberapa waktu lalu.
Dia menduga, rangkaian aksi perampokan tersebut dilakukan oleh satu otak satu pelaku.
"Memang sudah mengarah pada satu pelaku, tapi kami masih lakukan pengejaran, termasuk menyelidiki apakah ada keterkaitan dengan kasus yang sama yang terjadi di Mungkid dan SPBU Soekarno-Hatta Kota Magelang beberapa waktu yang lalu," ungkapnya.
Terkait pengejaran pelaku, pihaknya juga melibatkan tim khusus. Terdiri dari berbagai satuan kepolisian. Upaya tersebut dilakukan guna mempercepat dalam pengungkapan kasus itu.
"Kami berupaya untuk segera mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan menyetor uang ke bank dalam jumlah besar untuk tidak segan-segan meminta bantuan pengawalan kepada polisi.
"Kami menyediakan jasa pelayanan pengawalan secara gratis kepada masyarakat, jadi tidak perlu segan, kami siap membantu," tegas Tommy.
Sementara itu, salah seorang saksi, Titik Sumarti, warga kampung Bogeman Wetan, Kelurahan Panjang mengaku masih syok dengan peristiwa perampokan tersebut. Saat kejadian, dia sedang berada di warung miliknya yang berada tepat di sekitar lokasi kejadian.
“Saya tidak bisa mengingat terlalu. Saya blank, karena trauma melihat kejadian itu tepat di hadapan saya,” paparnya.
Menurutnya, saat kejadian keadaan di sekitar lokasi masih sepi. Hanya beberapa pengendara sepeda motor yang terlihat melintas.
“Sepi, tiba-tiba ada suara tembakan yang membuat saya benar-benar kaget,” ucapnya.
Kendati demikian, dia sudah kembali membuka warungnya, kembali. Sebab, warung yang menjual minuman dan makanan ringan itu sebagai tempat mencari nafkah.
“Ya harus bagaimana lagi, ini satu-satunya tempat usaha,” tutur perempuan berusia 56 tahun ini.
Diketahui, kawanan perampok berhasil membawa kabur uang sebesar Rp200 juta setelah menembak tewas Rendy Wibowo (44) warga Jurangombo selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang. Aksi itu terjadi di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Senin (25/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Dua proyektil ditemukan oleh Tim Labfor di tubuh korban, sedangkan dua lainnya di lokasi kejadian di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang.
Saat ini, temuan proyektil tersebut dibawa Tim Labfor ke Semarang untuk dilakukan penyelidikan.
Kapolres Magelang Kota, AKBP Tommy Arya Dwianto mengungkapkan dua proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian dalam kondisi berbeda, yakni satu utuh, dan satu lagi sudah rusak.
“Ya, satu dalam kondisi utuh, dan yang satunya sudah pecah,” ujarnya, Selasa (26/11/2013).
Kendati demikian, pihaknya belum dapat menentukan ukuran atau kaliber dari keempat proyektil tersebut termasuk jenis senjata api yang digunakan pelaku.
Menurut Tommy, saat ini proyektil sudah dibawa tim Labfor Polda Jawa Tengah di Semarang guna kepentingan penyelidikan.
“Saat ini, masih dilakukan uji balistik,” lanjutnya.
Tommy menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Selain itu, pihaknya juga menyelidiki keterkaitan kasus ini dengan peristiwa yang terjadi di Mungkid, Kabupaten Magelang dan SPBU Soekarno-Hatta Kota Magelang, beberapa waktu lalu.
Dia menduga, rangkaian aksi perampokan tersebut dilakukan oleh satu otak satu pelaku.
"Memang sudah mengarah pada satu pelaku, tapi kami masih lakukan pengejaran, termasuk menyelidiki apakah ada keterkaitan dengan kasus yang sama yang terjadi di Mungkid dan SPBU Soekarno-Hatta Kota Magelang beberapa waktu yang lalu," ungkapnya.
Terkait pengejaran pelaku, pihaknya juga melibatkan tim khusus. Terdiri dari berbagai satuan kepolisian. Upaya tersebut dilakukan guna mempercepat dalam pengungkapan kasus itu.
"Kami berupaya untuk segera mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepentingan menyetor uang ke bank dalam jumlah besar untuk tidak segan-segan meminta bantuan pengawalan kepada polisi.
"Kami menyediakan jasa pelayanan pengawalan secara gratis kepada masyarakat, jadi tidak perlu segan, kami siap membantu," tegas Tommy.
Sementara itu, salah seorang saksi, Titik Sumarti, warga kampung Bogeman Wetan, Kelurahan Panjang mengaku masih syok dengan peristiwa perampokan tersebut. Saat kejadian, dia sedang berada di warung miliknya yang berada tepat di sekitar lokasi kejadian.
“Saya tidak bisa mengingat terlalu. Saya blank, karena trauma melihat kejadian itu tepat di hadapan saya,” paparnya.
Menurutnya, saat kejadian keadaan di sekitar lokasi masih sepi. Hanya beberapa pengendara sepeda motor yang terlihat melintas.
“Sepi, tiba-tiba ada suara tembakan yang membuat saya benar-benar kaget,” ucapnya.
Kendati demikian, dia sudah kembali membuka warungnya, kembali. Sebab, warung yang menjual minuman dan makanan ringan itu sebagai tempat mencari nafkah.
“Ya harus bagaimana lagi, ini satu-satunya tempat usaha,” tutur perempuan berusia 56 tahun ini.
Diketahui, kawanan perampok berhasil membawa kabur uang sebesar Rp200 juta setelah menembak tewas Rendy Wibowo (44) warga Jurangombo selatan, Magelang Selatan, Kota Magelang. Aksi itu terjadi di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Senin (25/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
(lns)