PSHT bantah jadi 'biang kerok' bentrok di Osowilangun

Selasa, 26 November 2013 - 18:19 WIB
PSHT bantah jadi biang kerok bentrok di Osowilangun
PSHT bantah jadi 'biang kerok' bentrok di Osowilangun
A A A
Sindonews.com - Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) membantah dituding sebagai biang kerok dalam bentrokan di Jalan Tambak, Osowilangun, Surabaya. Sebaliknya, bentrokkan dipicu penyanderaan dua anggota PSHT oleh warga setempat.

"Bukan kami yang memicu. Tapi sebelum bentrokkan terjadi ada dua anggota PSHT yang disandra oleh warga. Bahkan sempat akan dibakar hal itu dibuktikan ada bensin dan korek api. Anggota yang lain berusaha untuk menyelamatkannya," ujar Sekretaris II PSHT Cabang Surabaya Rosadin, kepada wartawan, Selasa (26/11/2013).

Dia juga mengatakan, pihak PSHT juga melakukan negoisasi dengan warga agar melepaskan dua orang tersebut. Rupanya, negoisasi itu ditanggapi dengan tantangan oleh warga. Tantangan itulah yang memicu solidaritas anggota yang lain.

Kata Rosadin, saat itu anggota PSHT pulang dari sebuah acara di Kawasan Gresik. Mereka pulang dengan berkonvoi menuju Surabaya. Rupanya, di tempat itu mereka dicegat olah warga. Dua anggota yang bernama Sigit Hermanto dan Vivin Hendrawati disandera, bahkan dianiaya.

"Kalau tidak ada penyanderaan dan penganiayaan, mungkin tidak seperti ini. Bahkan, Vivin mengalami patah tulang dan Sigit juga luka-luka," terangnya.

Dia juga menepis jika pemicu bentrokan itu adalah kebisingan akibat konvoi yang dilakukan oleh anggota PSHT. Menurutnya, setiap kendaraan bermotor yang melintas juga membuat kebisingan. Jadi bukan PSHT yang memicu terjadinya bentrokan itu.

"Anggota kami banyak yang melintas di lokasi, jadi wajar jika terdengar suara bising dari knalpot," keluh dia.

Rosadin juga mengaku, menghormati proses hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian meski ada dua anggota PSHT yang ditetapkan sebagai tersangka. "Kami menghormati proses hukum di kepolisian. Yang jelas kami juga tidak akan bereaksi jika tidak ada aksi yang memprovokasi," tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5175 seconds (0.1#10.140)