Perampok manajer SPBU pakai senpi revolver
A
A
A
Sindonews.com - Laboratorium Forensik (Labfor) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Cabang Semarang menyelesaikan uji balistik insiden perampokan bersenjata api yang mengakibatkan seorang manajer SPBU tewas di Magelang, Senin (25/11).
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, mengatakan dari hasil uji balistik itu, peluru tersebut ditembakkan dari senpi pistol.
"Jenisnya revolver, tapi bukan standar Polri," ungkapnya saat dikonfirmasi KORAN SINDO, Selasa (26/11/2013) siang via telepon seluler, Selasa (26/11/2013).
Pihaknya, kata Dwi, belum bisa menyimpulkan siapa para terduga pelaku penembakan tersebut.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Penyelidikan masih terus dilakukan," tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Alloysius Liliek Darmanto mengatakan petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jateng masih berusaha mengungkap insiden tersebut.
"Tim bersama-sama petugas setempat (Polresta Magelang) masih melakukan penyelidikan. Kami back up," tambahnya.
Perampokan yang menewaskan korban itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, RT5/RW7, Magelang Tengah.
Korban saat itu hendak menyetor uang dari SPBU Jalan Urip Sumoharjo ke Bank.
Di TKP yang berjarak sekira dua kilometer dari tempat bekerjanya, korban dipepet empat orang menggunakan dua sepeda motor Suzuki Satria FU 150 dari arah yang sama.
Korban ditembak dua kali; sekali dari belakang tembus dari pinggang ke punggung, dan dari depan ke arah dada.
Korban setelah tertembak, masih memertahankan tas, dan terjadi tarik menarik dengan pelaku. Pelaku sempat menembakkan tembakan peringatan ke warga sebanyak dua kali, sebelum melarikan diri ke arah Jalan Sriwijaya, membawa tas korban berisi uang Rp200juta.
Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Dwi Priyatno, mengatakan dari hasil uji balistik itu, peluru tersebut ditembakkan dari senpi pistol.
"Jenisnya revolver, tapi bukan standar Polri," ungkapnya saat dikonfirmasi KORAN SINDO, Selasa (26/11/2013) siang via telepon seluler, Selasa (26/11/2013).
Pihaknya, kata Dwi, belum bisa menyimpulkan siapa para terduga pelaku penembakan tersebut.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Penyelidikan masih terus dilakukan," tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Alloysius Liliek Darmanto mengatakan petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Jateng masih berusaha mengungkap insiden tersebut.
"Tim bersama-sama petugas setempat (Polresta Magelang) masih melakukan penyelidikan. Kami back up," tambahnya.
Perampokan yang menewaskan korban itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Telaga Warna, Kelurahan Panjang, RT5/RW7, Magelang Tengah.
Korban saat itu hendak menyetor uang dari SPBU Jalan Urip Sumoharjo ke Bank.
Di TKP yang berjarak sekira dua kilometer dari tempat bekerjanya, korban dipepet empat orang menggunakan dua sepeda motor Suzuki Satria FU 150 dari arah yang sama.
Korban ditembak dua kali; sekali dari belakang tembus dari pinggang ke punggung, dan dari depan ke arah dada.
Korban setelah tertembak, masih memertahankan tas, dan terjadi tarik menarik dengan pelaku. Pelaku sempat menembakkan tembakan peringatan ke warga sebanyak dua kali, sebelum melarikan diri ke arah Jalan Sriwijaya, membawa tas korban berisi uang Rp200juta.
(lns)