Atasi banjir, 5 pintu air dibangun
Atasi banjir, 5 pintu air dibangun
A
A
A
Sindonews.com - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar membangun lima pintu air yang dilengkapi dengan pompa air untuk mengantisipasi banjir.
Pintu air ini dibangun pada lima titik drainase sekunder yang bermuara langsung di laut antara lain saluran pembangungan air Balaikota, Jalan Muhammadiyah, Jalan Tarakan, Jalan Rappokalling, dan Pasar Cidu.
Saat air laut pasang, pintu air yang berada di barat Makassar ini ditutup kemudian air hujan dibuang dengan pompa air.
“Penanganan tahun ini, memang bisa dibilang masih dangkal, namun kami menjanjikan penanganan di tahun depan yang lebih baik,” ujar Kepala Seksi Bangunan Air dan Pemeliharaan Drainase, Darmawagus, di Makassar, Senin (25/11/2013).
Pada APBD 2013 Dinas PU juga membangun beberapa drainase sekunder baru seperti, drainase Jalan Muchtar Lutfi, Jalan Muhajirin, serta perluasan drainase di kawasan pecinan Jalan Sulawesi.
Sedangkan pengerukan drainase dangkal terdapat sekitar 170 paket proyek. Setiap paket dianggarkan sekitar Rp200 juta dengan panjang drainase yang dikeruk sekitar 2 kilometer. Total anggaran drainase dari APBD Makassar 2013 sekitar Rp40 miliar.
Darmawagus mengakui masih ada beberapa drainase yang belum sempat dikeruk. Ada juga beberapa drainase yang sudah dikeruk namun air hujan tetap sulit karena kontur tanah yang rendah seperti di Jalan AP Pettarani.
Dia berjanji, penanganan drainase lebih besar di APBD 2014 dengan usulan anggaran Rp50 miliar. Di samping itu, penanganannya akan lebih bagus karena didukung dengan master plan drainase yang tuntas tahun ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Syahrir Sappaile mengemukakan, masih banyak drainase tidak terkoneksi dengan drainase lain. Hal ini juga yang mengakibatkan, air sulit keluar saat hujan turun.
Karena itu, lanjut dia konektivitas antar drainase akan menjadi program utama di 2014. Selain itu, tahun depan, Pemkot Makassar juga akan membangun tiga pintu air pencegah banjir di kanal Panampu, Jongaya, dan Pampang.
Pintu air ini dibangun pada lima titik drainase sekunder yang bermuara langsung di laut antara lain saluran pembangungan air Balaikota, Jalan Muhammadiyah, Jalan Tarakan, Jalan Rappokalling, dan Pasar Cidu.
Saat air laut pasang, pintu air yang berada di barat Makassar ini ditutup kemudian air hujan dibuang dengan pompa air.
“Penanganan tahun ini, memang bisa dibilang masih dangkal, namun kami menjanjikan penanganan di tahun depan yang lebih baik,” ujar Kepala Seksi Bangunan Air dan Pemeliharaan Drainase, Darmawagus, di Makassar, Senin (25/11/2013).
Pada APBD 2013 Dinas PU juga membangun beberapa drainase sekunder baru seperti, drainase Jalan Muchtar Lutfi, Jalan Muhajirin, serta perluasan drainase di kawasan pecinan Jalan Sulawesi.
Sedangkan pengerukan drainase dangkal terdapat sekitar 170 paket proyek. Setiap paket dianggarkan sekitar Rp200 juta dengan panjang drainase yang dikeruk sekitar 2 kilometer. Total anggaran drainase dari APBD Makassar 2013 sekitar Rp40 miliar.
Darmawagus mengakui masih ada beberapa drainase yang belum sempat dikeruk. Ada juga beberapa drainase yang sudah dikeruk namun air hujan tetap sulit karena kontur tanah yang rendah seperti di Jalan AP Pettarani.
Dia berjanji, penanganan drainase lebih besar di APBD 2014 dengan usulan anggaran Rp50 miliar. Di samping itu, penanganannya akan lebih bagus karena didukung dengan master plan drainase yang tuntas tahun ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar, Syahrir Sappaile mengemukakan, masih banyak drainase tidak terkoneksi dengan drainase lain. Hal ini juga yang mengakibatkan, air sulit keluar saat hujan turun.
Karena itu, lanjut dia konektivitas antar drainase akan menjadi program utama di 2014. Selain itu, tahun depan, Pemkot Makassar juga akan membangun tiga pintu air pencegah banjir di kanal Panampu, Jongaya, dan Pampang.
(lns)
Explore More