Tiap 20 detik, 1 anak mati terkena pneumonia
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 3.000 dokter dan 330 ibu-ibu PKK di Kota Padang, memperingati Hari Paru Sedunia 2013 atau World Pneumonia Day 2013 di Kota Padang. Pneumonia merupakan peringkat kedua yang menyebabkan kematian pada bayi.
Penderita penyakit ini, paling tinggi berada di daerah timur Indonesia. Untuk memperingati World Pneumonia Day 2013, Pemerintah Kota Padang menggelar longmarch berkeliling Kota Padang.
Selama longmarch tersebut, para dokter dan ibu-ibu PKK mengkampanyekan cara melawan pneumonia pada anak, dengan mengusung berbagai poster dan selebaran yang dibagikan di jalan raya.
Kegiatan ini digelar oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI). Berdasarkan catatan IDAI, pneumonia di Indonesia termasuk pembunuh nomor dua pada bayi.
Rata–rata, 83 balita dalam satu hari, meninggal dunia akibat menderita pneumonia atau paru-paru. Sementara di seluruh dunia, ada 230 anak dalam satu hari meninggal akibat penyakit ini. Dengan kata lain, setiap 20 detik satu anak meninggal akibat pneumonia.
Penyakit ini, mudah menyerang anak dengan gizi kurang, atau buruk. Memiliki berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI ekslusif, polusi udara di rumah atau asap rokok yang cukup tinggi, dan pemukiman kumuh.
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang masuk ke dalam paru-paru berkembang biak dan menimbulkan kerusakan jaringan paru. Untuk itu, pada peringatan pneumonia 2013, dilakukan penyuluhan dan sosialisi tentang bahaya dan penyebab pneumonia.
Dia mengharapkan, dengan adanya kampanye dan sosialisasi pada peringatan World Pneumonia Day 2013 ini angka kematian pada bayi akibat pneumonia ini dapat ditekan.
Penderita penyakit ini, paling tinggi berada di daerah timur Indonesia. Untuk memperingati World Pneumonia Day 2013, Pemerintah Kota Padang menggelar longmarch berkeliling Kota Padang.
Selama longmarch tersebut, para dokter dan ibu-ibu PKK mengkampanyekan cara melawan pneumonia pada anak, dengan mengusung berbagai poster dan selebaran yang dibagikan di jalan raya.
Kegiatan ini digelar oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI). Berdasarkan catatan IDAI, pneumonia di Indonesia termasuk pembunuh nomor dua pada bayi.
Rata–rata, 83 balita dalam satu hari, meninggal dunia akibat menderita pneumonia atau paru-paru. Sementara di seluruh dunia, ada 230 anak dalam satu hari meninggal akibat penyakit ini. Dengan kata lain, setiap 20 detik satu anak meninggal akibat pneumonia.
Penyakit ini, mudah menyerang anak dengan gizi kurang, atau buruk. Memiliki berat badan lahir rendah, tidak mendapatkan ASI ekslusif, polusi udara di rumah atau asap rokok yang cukup tinggi, dan pemukiman kumuh.
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur yang masuk ke dalam paru-paru berkembang biak dan menimbulkan kerusakan jaringan paru. Untuk itu, pada peringatan pneumonia 2013, dilakukan penyuluhan dan sosialisi tentang bahaya dan penyebab pneumonia.
Dia mengharapkan, dengan adanya kampanye dan sosialisasi pada peringatan World Pneumonia Day 2013 ini angka kematian pada bayi akibat pneumonia ini dapat ditekan.
(san)