Taman Gesang tak terurus

Kamis, 21 November 2013 - 04:52 WIB
Taman Gesang tak terurus
Taman Gesang tak terurus
A A A
Sindonews.com - Taman Gesang di kawasan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Solo, Jawa Tengah, berkondisi memprihatinkan. Dedikasi warga Negeri Sakura terhadap maestro keroncong asal Solo, Gesang, seakan dibiarkan terlantar.

Pantauan Sindonews, taman Gesang di sisi paling timur TSTJ ini mangkrak. Terdapat empat unit gazebo yang seluruhnya beratap jebol. Pemasangan ayunan taman di bantaran Sungai Bengawan Solo ini muspra, karena semuanya sudah tak bisa dipakai.

Taman ini dulunya dibangun komunitas pecinta keroncong asal Jepang, puluhan tahun silam. Sejak saat itu, turis dari Jepang rutin mengunjungi Taman Jepang dalam perjalanan wisatanya ke Indonesia. Akan tetapi frekuensi kunjungan semakin renggang seiring kondisi memprihatinkan Taman Gesang. Bahkan, jumlah kunjungan bisa dihitung jari.

“Terakhir kali ada rombongan turis. Sepertinya asal Korea. Tapi tidak lama melihat-lihat langsung pergi,” kata Sri Mulyati, 52, pemilik warung di depan Taman Gesang, Rabu (20/11/2013).

Menurut pedagang yang sudah berjualan di TSTJ selama 30 tahun ini, kondisi memprihatinkan Taman Gesang menjadi pemandangan biasa. Tidak mengherankan jika pengunjung TSTJ tak betah berlama-lama di Taman Gesang.

“Katanya sih mau diperbaiki. Tapi sampai sekarang begini-begini saja,” jelasnya.

Mengadopsi lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang, taman ini membelakangi aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Posisinya tepat untuk tempat bersantai sambil menikmati pemandangan Bengawan Solo. Dulunya, Taman Gesang dipakai menggelar orkes keroncong yang ramai diminati pengunjung.

“Terakhir ada keroncongan di Taman Gesang sekitar tujuh tahun lalu. Sekarang berhenti sama sekali,” lanjutnya.

Pentas langgam Jawa dan musik keroncong mulai tercerabut dari taman itu, dari yang digelar setiap tiga kali sepekan menjadi sekali tiap bulan. Sejak 2003 lalu, pentas musik keroncong benar-benar moksa. Satu satunya penanda Taman Gesang adalah gapura yang menuliskan nama sang maestro dan sebuah monumen berupa patung Gesang berikut pahatan partitur lagu Bengawan Solo.

Direktur Utama TSTJ Lilik Kristianto merencanakan revitalisasi Taman Gesag dalam skenario pengelolaan baru kawasan tersebut. “Dua konsep pengelolaan TSTJ, yakni secara mandiri maupun oleh investor, tentu akan memperhatikan Taman Gesang,” kata dia.
(lal)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8132 seconds (0.1#10.140)