Hari Pelajar Sedunia, mahasiswa tuntut pendidikan gratis
A
A
A
Sindonews.com - Memperingati Hari Pelajar Sedunia, belasan mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Pimpinan Harian Cabang Yogyakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Pemda DIY.
Sambil membawa atribut dan berbagai poster, mereka menuntut delapan poin kepada pemerintah. Di antaranya, mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah demokratis, dan bervisi kerakyatan tanpa syarat.
"Berikan pendidikan gratis bagi rakyat Indonesia, kami menolak praktik kapitalisasi pendidikan, cabut UU No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, cabut juga UU No 20 th 2003 tentang Sisdiknas," kata Arsat Arifin, koorditor aksi, Rabu (20/11/2013).
Setelah melakukan orasi bergantian, massa meminta perwakilan dari Disdikpora DIY menemui mereka. Tak selang lama, Sekretaris Disdikpora DIY, Irawati mendatangi massa di depan pintu masuk.
"Maaf, bapak kepala dinas (Baskoro Aji) sedang ada keperluan di luar, saya yang ditunjuk menemui, apakah adik-adik mahasiswa bersedia," pinta Irawati.
Mendapat persetujuan, Irawati menyampaikan banyak hal terkait tuntutan mahasiswa yang di antaranya memberikan pendidikan gratis. Diakuinya, Pemda DIY sudah berupaya mewujudkan pendidikan yang terjakau. Salah satunya memberikan beasiswa bagi sekolah menengah dan sebagian lagi bagi mahasiswa.
"Memang untuk biaya di perguruan tinggi menjadi otoritas perguruan tinggi, kami dari pemda sudah berupaya memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu. Kalau harus memberikan biasiswa untuk semua mahasiswa, tentu Pemda DIY tidak mampu karena anggarannya sangat besar," ulasnya.
"Apa yang adik-adik sampaikan ini nanti akan saya sampaikan ke pimpinan, nanti pimpinan yang akan menindaklanjuti. Besok hari Selasa Bapak Aji (Kepala Disdikpora DIY) ke Jakarta acara rakor, nanti saya sampaikan tuntutan adik-adik mahasiswa," imbuhnya.
Sambil membawa atribut dan berbagai poster, mereka menuntut delapan poin kepada pemerintah. Di antaranya, mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah demokratis, dan bervisi kerakyatan tanpa syarat.
"Berikan pendidikan gratis bagi rakyat Indonesia, kami menolak praktik kapitalisasi pendidikan, cabut UU No 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, cabut juga UU No 20 th 2003 tentang Sisdiknas," kata Arsat Arifin, koorditor aksi, Rabu (20/11/2013).
Setelah melakukan orasi bergantian, massa meminta perwakilan dari Disdikpora DIY menemui mereka. Tak selang lama, Sekretaris Disdikpora DIY, Irawati mendatangi massa di depan pintu masuk.
"Maaf, bapak kepala dinas (Baskoro Aji) sedang ada keperluan di luar, saya yang ditunjuk menemui, apakah adik-adik mahasiswa bersedia," pinta Irawati.
Mendapat persetujuan, Irawati menyampaikan banyak hal terkait tuntutan mahasiswa yang di antaranya memberikan pendidikan gratis. Diakuinya, Pemda DIY sudah berupaya mewujudkan pendidikan yang terjakau. Salah satunya memberikan beasiswa bagi sekolah menengah dan sebagian lagi bagi mahasiswa.
"Memang untuk biaya di perguruan tinggi menjadi otoritas perguruan tinggi, kami dari pemda sudah berupaya memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu. Kalau harus memberikan biasiswa untuk semua mahasiswa, tentu Pemda DIY tidak mampu karena anggarannya sangat besar," ulasnya.
"Apa yang adik-adik sampaikan ini nanti akan saya sampaikan ke pimpinan, nanti pimpinan yang akan menindaklanjuti. Besok hari Selasa Bapak Aji (Kepala Disdikpora DIY) ke Jakarta acara rakor, nanti saya sampaikan tuntutan adik-adik mahasiswa," imbuhnya.
(lns)