2014, mahasiswa non-Muslim bisa kuliah di IAIN Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Kabar gembira bagi Mahasiswa non-Muslim yang ingin mengeyam pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Surabaya.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun depan, kampus yang berada di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, ini sudah bisa menerima mahasiswa non-Muslim. Pasalnya, kampus tersebut telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel.
"Dengan berubah menjadi UIN ini, maka mahasiswa non Muslim jika berkeinginan bisa kuliah di sini," kata Rektor IAIN Sunan Ampel Abdu Ala, kepada wartawan, Selasa (19/11/2013).
Ditambahkan dia, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.65 tahun 2013 tentang Alih Status IAIN menjadi Universitas Islam Negeri Sunan ampel Surabaya, maka mahasiswa non-Muslim bisa kuliah di kampus tersebut dengan catatan harus mengikuti peraturan yang ada.
Baginya, tidak ada masalah ketika non-Muslim mau belajar. Prinsipnya adalah mendasarkan agama yang bernuansa Indonesia dan ilmu yang dipelajari untuk kemaslahatan bangsa. Dia mencotohkan, ada salah satu cendekia asal Timur Tengah bernama Wail Halaq.
"Dia menghafal hampir separoh kitab Al-Umm karya Imam Syafii. Tapi sampai saat ini masih non-Muslim. Karena berkeyakinan adalah urusannya dengan Tuhan," jelasnya.
Ketika menjadi UIN, ada yang diubah dalam sistem pendidikan. Seperti halnya, mahasiswa harus berada di asrama atau bertempat tinggal di sekitar kampus. Selanjutnya, pihak kampus akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak itu agar ada kesamaan dengan sistem yang ada di kampus.
"Ini berlaku bagi mahasiswa semester I dan II. Mahasiswa ke depan harus mengikuti pola kehidupan yang dikembangkan di kampus. Salah satu sistemnya adalah penggunaan Bahasa Arab dan Bahas Inggris," jelasnya.
Dengan berubah menjadi UIN, juga menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah untuk bisa memasuki jenjang pendidikan tinggi. Sebab, ketika harus masuk ke PTN memiliki saingan yang cukup banyak.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun depan, kampus yang berada di Jalan Ahmad Yani, Surabaya, ini sudah bisa menerima mahasiswa non-Muslim. Pasalnya, kampus tersebut telah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel.
"Dengan berubah menjadi UIN ini, maka mahasiswa non Muslim jika berkeinginan bisa kuliah di sini," kata Rektor IAIN Sunan Ampel Abdu Ala, kepada wartawan, Selasa (19/11/2013).
Ditambahkan dia, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No.65 tahun 2013 tentang Alih Status IAIN menjadi Universitas Islam Negeri Sunan ampel Surabaya, maka mahasiswa non-Muslim bisa kuliah di kampus tersebut dengan catatan harus mengikuti peraturan yang ada.
Baginya, tidak ada masalah ketika non-Muslim mau belajar. Prinsipnya adalah mendasarkan agama yang bernuansa Indonesia dan ilmu yang dipelajari untuk kemaslahatan bangsa. Dia mencotohkan, ada salah satu cendekia asal Timur Tengah bernama Wail Halaq.
"Dia menghafal hampir separoh kitab Al-Umm karya Imam Syafii. Tapi sampai saat ini masih non-Muslim. Karena berkeyakinan adalah urusannya dengan Tuhan," jelasnya.
Ketika menjadi UIN, ada yang diubah dalam sistem pendidikan. Seperti halnya, mahasiswa harus berada di asrama atau bertempat tinggal di sekitar kampus. Selanjutnya, pihak kampus akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak itu agar ada kesamaan dengan sistem yang ada di kampus.
"Ini berlaku bagi mahasiswa semester I dan II. Mahasiswa ke depan harus mengikuti pola kehidupan yang dikembangkan di kampus. Salah satu sistemnya adalah penggunaan Bahasa Arab dan Bahas Inggris," jelasnya.
Dengan berubah menjadi UIN, juga menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah untuk bisa memasuki jenjang pendidikan tinggi. Sebab, ketika harus masuk ke PTN memiliki saingan yang cukup banyak.
(san)