2.946 ruangan sekolah di Cirebon rusak

Senin, 18 November 2013 - 14:21 WIB
2.946 ruangan sekolah...
2.946 ruangan sekolah di Cirebon rusak
A A A
Sindonews.com - Sedikitnya 2.946 ruangan sekolah, mulai tingkat SD hingga SMA, di Kabupaten Cirebon rusak.

Selain umur bangunan yang sudah tua, minimnya anggaran untuk perawatan sekolah turut andil dalam proses kerusakan itu sendiri.

Kerusakan masih didominasi Sekolah Dasar (SD), dengan 889 ruangan mengalami kerusakan berat dan 1.360 ruangan lain rusak ringan.

"Kami mendata SD dengan kerusakan berat paling banyak berada di Kecamatan Plumbon dengan jumlah 52 ruangan. Sedangkan paling sedikit ada di Kecamatan Pasaleman yakni delapan ruangan," beber Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Dadang A Kosasih, Senin (18/11/2013).

Sementara untuk rusak ringan, sekolah di Kecamatan Sumber tercatat menjadi yang terbanyak dengan 72 ruangan. Jumlah paling sedikit ada di Kecamatan Kedawung yakni 17 ruangan.

Di luar itu, lanjut dia, ada 3.735 ruangan lain yang kondisinya tergolong baik. Untuk SMP, sedikitnya ada 144 ruangan rusak berat, paling banyak berada di Kecamatan Palimanan dengan 22 ruangan. Sedangkan rusak ringan tercatat 311 ruangan dan paling banyak berada di Kecamatan Sumber dengan 29 ruangan.

"Untuk SMA kami mendapati dari sekitar 518 ruangan, 35 ruangan di antaranya rusak berat dan 88 ruangan lain rusak ringan," tambah dia.

Untuk kerusakan berat, paling banyak ada di Kecamatan Karang Wereng yakni enam ruangan, dan kerusakan ringan paling banyak di Kecamatan Sumber sejumlah 21 ruangan. Di luar itu, tercatat pula 784 ruangan SMK yang rusak, terdiri dari 47 ruangan rusak berat dan 72 ruangan rusak ringan.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik Kabupaten Cirebon, Dang Isa, mengungkapkan tahun ini telah direhab sekira 264 ruangan kelas dan 44 ruangan perpustakaan SD. Untuk SMP, sedikitnya ada 167 ruangan kelas, tiga ruangan perpustakaan, tiga ruang laboratorium IPA, dan sepuluh laboratorium bahasa.

"Sementara untuk SMA, sedikitnya ada 39 ruangan yang diperbaiki, empat di antaranya perpustakaan dan lima laboratorium IPA. Untuk SMK, yang diperbaiki ada 115 ruangan, 16 ruangan perpustakaan, dan tujuh laboratorium," beber dia.

Untuk rehab sendiri, pihaknya mendapat bantuan dari empat alokasi anggaran, yakni Dana Alokasi Khusus (DAK), APBN, APBD, dan Bansos. Meski begitu, dia mengaku masih kekurangan mengingat jumlah keseluruhan anggaran sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rehab seluruh sekolah yang ada, sekalipun telah berupaya untuk meratakan alokasi.

Proyek pembangunan diserahkan kepada pihak swasta melalui sistem swakelola. Namun dia menjanjikan pengawasan tetap dilakukan pihaknya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1341 seconds (0.1#10.140)