Gara-gara setrika, 3 rumah ludes terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Jangan pernah meninggalkan setrika dalam keadaan hidup. Sebab bisa berakibat fatal. Seperti yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Tiga unit rumah ludes terbakar, akibat setrika yang menyala terbakar.
Peristiwa kebakaran terjadi pada pukul sembilan pagi, dengan segera menarik perhatian masyarakat luas yang memenuhi lokasi sekitar tempat kebakaran.
Ketiga rumah yang terbakar itu, masing-masing diketahui ditinggali keluarga Matius Tungka, Putra Rembang, dan Philus Rembang. Api diduga berasal dari rumah yang ditinggali keluarga Putra Rembang.
Kondisi rumah yang saling menyambung dan terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya.
Palminas Lahage warga sekitar mengatakan, kebakaran terjadi diduga akibat setrika yang lupa dicabut oleh pembantu setelah menyetrika pakaian.
Untuk memadamkan api itu, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Terbatasnya mobil pemadam kebakaran yang ada, menyebabkan upaya pengendalian nyala api beberapa kali harus dilakukan secara manual oleh warga.
Menunggu kembalinya mobil pemadam kebakaran, untuk mengisi kembali tangki air. Pergerakan mobil pemadam kebakaran juga kerap kali terhambat, karena banyaknya kerumunan masyarakat di sekitar jalan yang dilalui.
Aksi si jago merah baru sepenuhnya dapat dikendalikan, pada pukul 11 waktu Indonesia tengah yang dilanjutkan dengan kegiatan olah TKP oleh tim identifikasi Polres Poso.
Peristiwa kebakaran terjadi pada pukul sembilan pagi, dengan segera menarik perhatian masyarakat luas yang memenuhi lokasi sekitar tempat kebakaran.
Ketiga rumah yang terbakar itu, masing-masing diketahui ditinggali keluarga Matius Tungka, Putra Rembang, dan Philus Rembang. Api diduga berasal dari rumah yang ditinggali keluarga Putra Rembang.
Kondisi rumah yang saling menyambung dan terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya.
Palminas Lahage warga sekitar mengatakan, kebakaran terjadi diduga akibat setrika yang lupa dicabut oleh pembantu setelah menyetrika pakaian.
Untuk memadamkan api itu, dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Terbatasnya mobil pemadam kebakaran yang ada, menyebabkan upaya pengendalian nyala api beberapa kali harus dilakukan secara manual oleh warga.
Menunggu kembalinya mobil pemadam kebakaran, untuk mengisi kembali tangki air. Pergerakan mobil pemadam kebakaran juga kerap kali terhambat, karena banyaknya kerumunan masyarakat di sekitar jalan yang dilalui.
Aksi si jago merah baru sepenuhnya dapat dikendalikan, pada pukul 11 waktu Indonesia tengah yang dilanjutkan dengan kegiatan olah TKP oleh tim identifikasi Polres Poso.
(san)