Pemda Wondama nilai Balai Provinsi tak becus
![Pemda Wondama nilai...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2013/11/15/26/806034/VsIfGSaAzb.jpg)
Pemda Wondama nilai Balai Provinsi tak becus
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah daerah (Pemda) Teluk Wondama menyesalkan kinerja Balai Umum Provinsi Papua Barat yang menangani normalisasi sungai pasca banjir bandang 4 Oktober 2010 lalu. Mereka menilai hal ini sebagai salah satu penyebab terjadinya banjir ulangan tanggal 13 November 2013.
Wakil Bupati Teluk Wondama Zeth Marani mengatakan, seharusnya kampung Kabouw dialiri dua aliran sungai. Namun oleh Balai Umum Provinsi Papua Barat hanya dijadikan satu aliran menuju kampung Kabouw, sementara aliran lainnya menuju Wondiboi ditutup.
"Jadi mengarah ke Kabouw dan terjadi seperti ini, kalau kemarin aliran sungainya dibagi dua, banjirnya tidak separah ini," katanya, Kamis (14/11/2013).
Kampung Kabouw merupakan salah satu lokasi terparah banjir kali ini. Sedikitnya, sembilan rumah hancur, sementara delapan di antaranya rusak berat. Pemda Wondama saat ini juga telah membagikan sejumlah bantuan makanan dan mendata pengungsi.
Sementara, bagi korban yang rumahnya rusak akan dipindahkan dari lokasi tersebut. Selain merusak rumah warga dan menutup akses jalan utama, banjir juga merusak sejumlah tiang listrik. Hingga hari kedua pasca banjir, jaringan listrik di kampung Kabouw dipastikan lumpuh.
Hingga kini, jalan menuju pusat perkantoran di Rasiei dan sebaliknya lumpuh total akibat banyaknya material kayu dan batu yang terbawa saat banjir.
Wakil Bupati Teluk Wondama Zeth Marani mengatakan, seharusnya kampung Kabouw dialiri dua aliran sungai. Namun oleh Balai Umum Provinsi Papua Barat hanya dijadikan satu aliran menuju kampung Kabouw, sementara aliran lainnya menuju Wondiboi ditutup.
"Jadi mengarah ke Kabouw dan terjadi seperti ini, kalau kemarin aliran sungainya dibagi dua, banjirnya tidak separah ini," katanya, Kamis (14/11/2013).
Kampung Kabouw merupakan salah satu lokasi terparah banjir kali ini. Sedikitnya, sembilan rumah hancur, sementara delapan di antaranya rusak berat. Pemda Wondama saat ini juga telah membagikan sejumlah bantuan makanan dan mendata pengungsi.
Sementara, bagi korban yang rumahnya rusak akan dipindahkan dari lokasi tersebut. Selain merusak rumah warga dan menutup akses jalan utama, banjir juga merusak sejumlah tiang listrik. Hingga hari kedua pasca banjir, jaringan listrik di kampung Kabouw dipastikan lumpuh.
Hingga kini, jalan menuju pusat perkantoran di Rasiei dan sebaliknya lumpuh total akibat banyaknya material kayu dan batu yang terbawa saat banjir.
(mhd)