Pria tampan jambret mahasiswi di Pasupati
A
A
A
Sindonews.com - Sepintas jika melihat Andriyan Cahya alias Defan (19) orang tidak akan percaya jika dia seorang residivis pelaku kriminal. Dengan wajahnya yang melankolis dan kharismanya khas Ariel ‘Noah’, orang pasti menyangka dia pria baik-baik.
Tapi nyatanya hal itu jauh dari perkiraan, Defan yang pernah mendekam di Rutan Kebon Waru karena kasus pencurian sepeda motor di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu, harus kembali berurusan dengan pihak kepolisian karena ulahnya menjambret tas milik seorang mahasiswi yang tengah melintas di atas Flyover Pasupati.
Penjambretan bermula saat Defan dan seorang temannya yang kini DPO, Asep, yang sama-sama bekerja di sebuah bar mabuk-mabukan sebelum pulang, sekira pukul 2.00 Wib.
“Pas pulang saya diajak sama Asep. Ya saya bilang ayo saja. Saat itu saya disuruh jadi pemetik, Asep yang jadi joki. Saya juga sempat dikasih pisau punya Asep buat jaga-jaga,” tutur Defan kepada wartawan di Mapolsekta Coblong, Rabu (13/11/2013).
Meski belum memiliki pengalaman dalam hal jambret-menjambret, namun karena pengaruh miras Defan pun bersedia diajak. Setelah berputar-putar mulai dari Jalan Dago, Jalan Merdeka, dan Jalan Cipaganti, akhirnya Asep dan Defan pun mendapatkan mangsanya saat naik ke atas Flyover Pasupati dari arah Cipaganti.
Berbekal motor sport jenis Kawasaki Ninja hitam B 6658 KAD, keduanya pun melakukan penjambretan terhadap Pygaveta Pilenia yang saat itu tengah berboncengan dengan temannya.
“Pas saya ngerebut tasnya, korban ngelawan sampai kita tarik-tarikan. Akhirnya saya sama korban jatuh. Pas mau ngerebut, tiba-tiba di belakang ada pengendara lain yang enggak taunya itu pak polisi yang pakai baju preman,” tuturnya.
Saat mencoba kabur dari kejaran itu, Defan pun lagi-lagi terjatuh. Layaknya kasus Sisca Yofie, Defan pun sempat terseret cukup jauh.
“Pas jatuh itu saya pegangan ke belakang motor Asep. Jauh pegangan, saya enggak kuat karena perut saya kegesek sama jalan dan ban motor. Dari pada mati konyol, saya lepasin pegangan dan akhirnya tertangkap,” ucapnya.
Defan yang mengaku memang bercita-cita menjadi artis ini kini tengah menyesali perbuatannya itu. Selain harus bersiap kembali masuk bui. Defan pun kini harus menanggung rasa sakit akibat terjatuh dan terseret dari motor Asep.
Sementara itu, Kapolsekta Coblong, Kompol Sarche Christiati, mengungkapkan jika kawasan Flyover Pasupati memang sering menjadi lokasi penjambretan yang harus diwaspadai.
“Diimbau kepada warga, sekiranya tidak terlalu penting apalagi perempuan lebih baik jangan keluar pada malam hari. Kalau pun penting, ada baiknya jangan membawa tas atau benda lainnya yang bisa menarik perhatian untuk dijambret,” tuturnya.
“Untuk tersangka Defan kita kenakan Pasal 365 KUHPidana mengenai pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuma diatas 7 tahun penjara. Untuk Asep kita masih lakukan pengejaran, kita juga sudah sebar DPO ini ke berbagai daerah agar bisa segera tertangkap,” pungkasnya.
Tapi nyatanya hal itu jauh dari perkiraan, Defan yang pernah mendekam di Rutan Kebon Waru karena kasus pencurian sepeda motor di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu, harus kembali berurusan dengan pihak kepolisian karena ulahnya menjambret tas milik seorang mahasiswi yang tengah melintas di atas Flyover Pasupati.
Penjambretan bermula saat Defan dan seorang temannya yang kini DPO, Asep, yang sama-sama bekerja di sebuah bar mabuk-mabukan sebelum pulang, sekira pukul 2.00 Wib.
“Pas pulang saya diajak sama Asep. Ya saya bilang ayo saja. Saat itu saya disuruh jadi pemetik, Asep yang jadi joki. Saya juga sempat dikasih pisau punya Asep buat jaga-jaga,” tutur Defan kepada wartawan di Mapolsekta Coblong, Rabu (13/11/2013).
Meski belum memiliki pengalaman dalam hal jambret-menjambret, namun karena pengaruh miras Defan pun bersedia diajak. Setelah berputar-putar mulai dari Jalan Dago, Jalan Merdeka, dan Jalan Cipaganti, akhirnya Asep dan Defan pun mendapatkan mangsanya saat naik ke atas Flyover Pasupati dari arah Cipaganti.
Berbekal motor sport jenis Kawasaki Ninja hitam B 6658 KAD, keduanya pun melakukan penjambretan terhadap Pygaveta Pilenia yang saat itu tengah berboncengan dengan temannya.
“Pas saya ngerebut tasnya, korban ngelawan sampai kita tarik-tarikan. Akhirnya saya sama korban jatuh. Pas mau ngerebut, tiba-tiba di belakang ada pengendara lain yang enggak taunya itu pak polisi yang pakai baju preman,” tuturnya.
Saat mencoba kabur dari kejaran itu, Defan pun lagi-lagi terjatuh. Layaknya kasus Sisca Yofie, Defan pun sempat terseret cukup jauh.
“Pas jatuh itu saya pegangan ke belakang motor Asep. Jauh pegangan, saya enggak kuat karena perut saya kegesek sama jalan dan ban motor. Dari pada mati konyol, saya lepasin pegangan dan akhirnya tertangkap,” ucapnya.
Defan yang mengaku memang bercita-cita menjadi artis ini kini tengah menyesali perbuatannya itu. Selain harus bersiap kembali masuk bui. Defan pun kini harus menanggung rasa sakit akibat terjatuh dan terseret dari motor Asep.
Sementara itu, Kapolsekta Coblong, Kompol Sarche Christiati, mengungkapkan jika kawasan Flyover Pasupati memang sering menjadi lokasi penjambretan yang harus diwaspadai.
“Diimbau kepada warga, sekiranya tidak terlalu penting apalagi perempuan lebih baik jangan keluar pada malam hari. Kalau pun penting, ada baiknya jangan membawa tas atau benda lainnya yang bisa menarik perhatian untuk dijambret,” tuturnya.
“Untuk tersangka Defan kita kenakan Pasal 365 KUHPidana mengenai pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuma diatas 7 tahun penjara. Untuk Asep kita masih lakukan pengejaran, kita juga sudah sebar DPO ini ke berbagai daerah agar bisa segera tertangkap,” pungkasnya.
(rsa)