2 korban selamat Helikopter MI-17 tiba di Semarang
A
A
A
Sindonews.com - Dua tentara korban selamat musibah jatuhnya Helikopter MI–17 di Pos Long Bulan, Malinau, Kalimantan Utara, tiba di Lapangan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani Semarang, sekira pukul 15.40 WIB. Mereka diterbangkan dengan Pesawat Hercules A 1319 dari Tarakan, Kalimantan Utara.
Dua prajurit itu masing–masing Sertu Joko Karsono dan Praka Tigor MT Siburian. Mereka adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Praka Tigor MT Siburian terlihat mengalami sejumlah luka. Tangan kirinya diperban, termasuk lehernya.
Begitu turun dari pesawat milik TNI AU, Tigor berjalan kaki dan menuju mobil ambulans yang sudah disediakan. Sementara Sertu Joko Karsono, tidak terlihat turun dari pesawat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Budiman mengatakan, Sertu Joko Karsono menderita luka bakar lebih parah dibanding Praka Tigor. Sertu Joko Karsono selanjutnya diterbangkan ke RSPAD Jakarta, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Praka Tigor ini langsung dirawat di RST Semarang (Bhakti Wira Tamtama). Sertu Joko memang menderita luka bakar lebih berat, namun kondisinya berangsur membaik,” katanya saat memberikan keterangan resmi di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Senin (11/11/2013).
Lebih lanjut, Budiman mengatakan, belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab jatuhnya Helikopter Mi–17 itu. Keterangan sementara, berdasarkan keterangan korban selamat dan sejumlah saksi, helikopter mengalami downdraft dan baling–balingnya menabrak pohon sebelum akhirnya jatuh.
“Kalau kelebihan muatan, tidak. Dari peralatan dan 19 penumpang, termasuk cadangan avtur 300 liter yang dibawa, tidak melebihi muatan. Saat jatuh itu, avtur langsung terbakar. Cadangan avtur memang diperlukan mengingat lokasi itu adalah kawasan hutan lebat di Kalimantan,” bebernya.
Dua prajurit itu masing–masing Sertu Joko Karsono dan Praka Tigor MT Siburian. Mereka adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Praka Tigor MT Siburian terlihat mengalami sejumlah luka. Tangan kirinya diperban, termasuk lehernya.
Begitu turun dari pesawat milik TNI AU, Tigor berjalan kaki dan menuju mobil ambulans yang sudah disediakan. Sementara Sertu Joko Karsono, tidak terlihat turun dari pesawat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (TNI) Budiman mengatakan, Sertu Joko Karsono menderita luka bakar lebih parah dibanding Praka Tigor. Sertu Joko Karsono selanjutnya diterbangkan ke RSPAD Jakarta, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Praka Tigor ini langsung dirawat di RST Semarang (Bhakti Wira Tamtama). Sertu Joko memang menderita luka bakar lebih berat, namun kondisinya berangsur membaik,” katanya saat memberikan keterangan resmi di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Senin (11/11/2013).
Lebih lanjut, Budiman mengatakan, belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab jatuhnya Helikopter Mi–17 itu. Keterangan sementara, berdasarkan keterangan korban selamat dan sejumlah saksi, helikopter mengalami downdraft dan baling–balingnya menabrak pohon sebelum akhirnya jatuh.
“Kalau kelebihan muatan, tidak. Dari peralatan dan 19 penumpang, termasuk cadangan avtur 300 liter yang dibawa, tidak melebihi muatan. Saat jatuh itu, avtur langsung terbakar. Cadangan avtur memang diperlukan mengingat lokasi itu adalah kawasan hutan lebat di Kalimantan,” bebernya.
(san)