Niat nyapres Aher harus dihormati
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPRD Jawa Barat, Irfan Suryanegara, menanggapi santai wacana pencapresan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher). Kalaupun nantinya Aher benar-benar jadi capres, hal itu harus dihormati.
"Kalau beliau ada niatan (jadi capres) ya kita harus hormati hak pribadi beliau," kata Irfan, Senin (11/11/2013).
Disinggung apakah roda pemerintahan di Jawa Barat akan goyang jika Aher memilih jadi capres ketimbang bertahan jadi gubernur, Irfan mengatakan itu tidak akan terjadi.
"Enggak (goyah). Roda pemerintahan itu kan tersistem," ucapnya.
Soal janji kampanye Aher, menurutnya itu sudah tertuang dalam RPJMD yang akan disahkan pada 13 Desember mendatang. Sehingga janji itu akan tetap dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
"Janji kampanye itu kan janji gubernur dan wakil gubernur," jelas Irfan.
Dijelaskannya, siapapun yang pernah memimpin di Jawa Barat, dinilai layak untuk jadi pemimpin pada tingkat nasional. Karena untuk memimpin Jawa Barat bukan hal mudah disebabkan jumlah penduduknya yang terbanyak di Indonesia.
"Tidak hanya gubernur, siapapun pemimpin di Jawa Barat apakah itu pangdam, kapolda, kajati, itu saya rasa layak untuk ikut pentas di nasional," ucapnya.
Irfan menambahkan, penduduk Jawa Barat punya ekspektasi tersendiri terhadap sosok pemimpin yang akan memimpin negeri ini.
"Dengan penduduk terbesar (di Indonesia) tentu kerinduan orang akan menjadikan pimpinan yang ada di Jawa Barat atau mantan pimpinan yang ada di Jawa Barat menjadi naik pentas ke nasional, itu hal-hal yang wajar saya pikir," tandasnya.
"Kalau beliau ada niatan (jadi capres) ya kita harus hormati hak pribadi beliau," kata Irfan, Senin (11/11/2013).
Disinggung apakah roda pemerintahan di Jawa Barat akan goyang jika Aher memilih jadi capres ketimbang bertahan jadi gubernur, Irfan mengatakan itu tidak akan terjadi.
"Enggak (goyah). Roda pemerintahan itu kan tersistem," ucapnya.
Soal janji kampanye Aher, menurutnya itu sudah tertuang dalam RPJMD yang akan disahkan pada 13 Desember mendatang. Sehingga janji itu akan tetap dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
"Janji kampanye itu kan janji gubernur dan wakil gubernur," jelas Irfan.
Dijelaskannya, siapapun yang pernah memimpin di Jawa Barat, dinilai layak untuk jadi pemimpin pada tingkat nasional. Karena untuk memimpin Jawa Barat bukan hal mudah disebabkan jumlah penduduknya yang terbanyak di Indonesia.
"Tidak hanya gubernur, siapapun pemimpin di Jawa Barat apakah itu pangdam, kapolda, kajati, itu saya rasa layak untuk ikut pentas di nasional," ucapnya.
Irfan menambahkan, penduduk Jawa Barat punya ekspektasi tersendiri terhadap sosok pemimpin yang akan memimpin negeri ini.
"Dengan penduduk terbesar (di Indonesia) tentu kerinduan orang akan menjadikan pimpinan yang ada di Jawa Barat atau mantan pimpinan yang ada di Jawa Barat menjadi naik pentas ke nasional, itu hal-hal yang wajar saya pikir," tandasnya.
(lns)