Polri Janji usut tabrakan anak mantan jenderal
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia berjanji akan mengusut kasus tabrak lari yang dilakukan Anggara Putra Trisula, putra mantan Brigjen Pol (Purn) Totok, di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Sekarang kan sedang dalam langkah pemeriksaan, tunggu saja. Yang jelas pelanggaran apapun harus dilakukan proses, yang melakukan tetap harus melakukan pertanggungjawaban," tegas Kapolri Jendral Pol Sutarman, di Pantai Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banteng, Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, Kapala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah kasus yang menyebabkan sejumlah siswa SMA 2 Hang Tuah Sidoarjo luka-luka itu, ditangani secara lamban. Menurutnya, saat kejadian anggotanya tengah fokus menangani buruh yang berdemo di Sidoarjo.
"Itu cuma masalah manajemen, masalah penanganan saja. Pada waktu kejadian anggota masih sibuk menangani buruh, Sidoarjo itu gudangnya buruh juga. Pada saat itu, pengarahan anggota banyak di lapangan. Mungkin penanganan bisa saja terganggu. Karena anggota kita terbatas," pungkasnya.
Seperti diketahu, Anggara dikabarkan mengamuk dan menabrak puluhan siswa SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, dengan menggunakan mobil Honda Jazz bernomor polisi L 177 AY miliknya, pada Jumat 1 November 2013.
Akibat peristiwa tersebut, puluhan siswa SMA tersebut mengalami luka-luka. Bahkan, salah satu siswi kelas X SMA Alif Kurnia Safitri, dirawat di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Waru, karena kondisinya kritis.
Korban ditabrak dan dilindas dengan ban depan dan belakang kiri. Tangan kanan Alif patah, dan tulang ekornya remuk serta pipi bagian kanan penuh luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku mengamuk setelah diperingatkan satpam sekolah, karena dilarang untuk masuk. Kedatangan APT diketahui untuk mengantarkan makanan kepada pacarnya NT yang merupakan siswi kelas XII SMA Hang Tuah 2.
"Sekarang kan sedang dalam langkah pemeriksaan, tunggu saja. Yang jelas pelanggaran apapun harus dilakukan proses, yang melakukan tetap harus melakukan pertanggungjawaban," tegas Kapolri Jendral Pol Sutarman, di Pantai Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banteng, Selasa (5/11/2013).
Sementara itu, Kapala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie membantah kasus yang menyebabkan sejumlah siswa SMA 2 Hang Tuah Sidoarjo luka-luka itu, ditangani secara lamban. Menurutnya, saat kejadian anggotanya tengah fokus menangani buruh yang berdemo di Sidoarjo.
"Itu cuma masalah manajemen, masalah penanganan saja. Pada waktu kejadian anggota masih sibuk menangani buruh, Sidoarjo itu gudangnya buruh juga. Pada saat itu, pengarahan anggota banyak di lapangan. Mungkin penanganan bisa saja terganggu. Karena anggota kita terbatas," pungkasnya.
Seperti diketahu, Anggara dikabarkan mengamuk dan menabrak puluhan siswa SMA Hang Tuah 2, Gedangan, Sidoarjo, dengan menggunakan mobil Honda Jazz bernomor polisi L 177 AY miliknya, pada Jumat 1 November 2013.
Akibat peristiwa tersebut, puluhan siswa SMA tersebut mengalami luka-luka. Bahkan, salah satu siswi kelas X SMA Alif Kurnia Safitri, dirawat di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Waru, karena kondisinya kritis.
Korban ditabrak dan dilindas dengan ban depan dan belakang kiri. Tangan kanan Alif patah, dan tulang ekornya remuk serta pipi bagian kanan penuh luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pelaku mengamuk setelah diperingatkan satpam sekolah, karena dilarang untuk masuk. Kedatangan APT diketahui untuk mengantarkan makanan kepada pacarnya NT yang merupakan siswi kelas XII SMA Hang Tuah 2.
(san)