Lurah Wadas kerahkan massa hadang demo buruh

Jum'at, 01 November 2013 - 00:52 WIB
Lurah Wadas kerahkan...
Lurah Wadas kerahkan massa hadang demo buruh
A A A
Sindonews.com - Puluhan warga dari 19 desa di Kecamatan Teluk Jambe Barat dan Teluk Jambe Timur, mengecam aksi demo buruh dengan menghadang massa buruh, di Jalan Interchange, Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang.

Masyarakat menilai, aksi demo yang sering dilakukan buruh mengganggu kondusifitas warga. Aksi penghadangan yang dilakukan warga di Jalan Interchange, Karawang Barat, mengakibatkan bentrokan antarwarga dan massa buruh tidak terhindarkan.

Berdasarkan pantauan wartawan, puluhan warga datang dengan membawa balok kayu, dan dan benda tumpul lainnya. Mereka sudah siap melakukan penyerangan terhadap massa buruh, di sekitar Jalan Interchange, Teluk Jambe Barat. Warga bersiap menghadang buruh agar tidak memasuki kawasan industri.

Selang beberapa menit, puluhan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Kerakyatan (FSPK) datang. Mereka hendak mengikuti demo yang tengah berlangsung, di Kawasan Industri International Center (KIIC). Namun ketika di gerbang menuju kawasan pabrik, para buruh tersebut di hadang warga.

Seketika, betrokan pun pecah. Perseteruan pun terjadi, beberapa buruh mendapatkan pukulan amukan dari warga yang jenuh dengan aksi demo buruh yang kerap mengganggu kondusifitas daerahnya.

Pemukulan pun dapat dilerai pihak kepolisian yang tengah berjaga di pos Jalan interchange. Meski sempat akan melakukan perlawanan, namun melihat amukan dan jumlah warga, para buruh pun akhirnya menghindari konflik dan tak berhasil masuk menuju kawasan.

Dalang Tamim (42) warga Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Barat, mengaku terganggu dengan aksi buruh yang kerap ugal-ugalan di jalan pada saat akan melakukan aksi demo. Melihat hal tersebut, dia mengaku geram. Sebab, selain membuat bising dengan menggerung-gerungkan knalpot motor, para buruh menurutnya urakan.

"Saya pusing, sedikit-sedikit demo. Warga merasa terganggu, tidak kondusif dengan banyaknya demo tersebut," ujarnya yang ditemui usai bentrokan antar warga dan buruh, di Jalan Interchange, Kabupaten Karawang, Kamis (31/10/2013).

Tadi, lanjutnya, warga melakukan penghadangan dengan harapan para buruh tidak meneruskan aksi demonya. "Tadi kita hadang, dan sebagian buruh balik lagi," terangnya.

Dikatakan, pihaknya tidak melarang buruh untuk berdemo. Asalkan demo dilakukan dengan sopan dan tidak urakan sesuai dengan prosedur.

"Silakan demo, tapi jangan urakan. Apalagi mengganggu aktivitas warga dan mengatasnamakan rakyat Karawang, ada yang teriak 'Karawang boga aing' lah apa lah. Maksudnya warga mana? Padahal asli putra Karawang saja tidak melakukan pergerakan apa-apa," katanya.

Sementara itu, Lurah Wadas Junaedi yang merupakan Ketua Paguyuban Masyrakat Peduli Industri (PMPI) mengatakan, penghadangan yang dilakukan warga akibat aksi demo yang dilakukan buruh tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pasalnya sebelumnya mereka (buruh) berjanji untuk tidak melakukan sweeping dan perusakan.

"Namun kenyataannya mereka melakukan sweeping, bahkan perusakan. Oleh karena itu, kami tidak senang, dan kami membela kawasan industri. Kami khawatir investor banyak yang hengkang dari Karawang. Kalau itu terjadi, siapa yang dirugikan? Ya Karawang tentunya," terangnya.

Pihaknya mengaku siap melakukan penghadangan terhadap buruh yang melakukan demo tidak sesuai dengan kesepakatan tersebut. Bahkan, pihaknya mengancam jika para buruh melakukan sweeping dan perusakan kembali, maka dirinya akan menurunkan sekitar 25.000 warga untuk menghadang buruh.

"Kami siap menghadang demi kondusifitas, bahkan Kalau mau perang, ya kami siap perang. Buruh demo ya silakan, asalkan sesuai aturan dan tidak melakukan perusakan, atau bahkan sweeping karena itu sangat mengganggu sekali. Untuk besok, kami akan 'stand by' dari pagi menghadang mereka," tegasnya.

Bahkan, saat ini dirinya menunggu intruksi dari kapolres. Kalau sekarang tidak ada kesepakatan damai, maka pihaknya siap membubarkan paksa para buruh.

Pihaknya berharap, jika ada masalah tidak menyelesaikannya dengan berdemo. Namun dapat dibicarakan secara baik-baik dengan pihak terkait. "Ayolah bicara duduk bersama, jangan langsung maen demo saja. Segala sesuatu itu tidak semuanya diselesaikan dengan demo. Ayolah kita bicarakan cari solusinya," imbaunya.

Sementara itu, Kapolres Kabupaten Karawang Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya akan segera melakukan perundingan untuk mencari solusi tersebut. Dia pun mengimbau kepada seluruh warga, terutama buruh untuk saling menghargai satu sama lain dan tidak mengganggu kegiatan masyrakat.

"Jika berdemo ya harus santun, dan tidak memaksakan kehendak, kita saling menghargailah," bebernya.

Berdasarkan pantauan, warga memasang spanduk di pintu masuk KICC yang berbunyi menciptakan kondusifitas di Karawang. Sedang para buruh melakukan aksi demo di dalam kawasan. Mereka (buruh) menuntut kenaikan upah sekitar Rp3,2 juta, dan penolakan Inpres No.9 tahun 2013 tentang sistem pengupahan.

Dalam aksi tersebut, para buruh melakukan pemblokiran jalan masuk menuju kawasan industri. Ratusan kendaraan roda dua terpakir di jalan menuju kawasan, menutup jalan masuk kendaraan industri. Aksi demo yang berlangsung dari pagi tersebut akhirnya membubarkan diri pada pukul 16.00 WIB dengan kawalan polisi.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6978 seconds (0.1#10.140)