Rapat UMP dimulai, buruh merangsek Balai Kota
Kamis, 31 Oktober 2013 - 17:52 WIB

Rapat UMP dimulai, buruh merangsek Balai Kota
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan elemen buruh dari Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SP LEM- FSPSI) kembali menyambangi Balai Kota setelah menggelar aksi mogok nasional di kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Kedatangan mereka bertepatan dengan dimulainya pembahasan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta yang baru dimulai Kamis (31/10/2013) sore.
Pantauan di lapangan, massa buruh tiba di depan Balai Kota sekira pukul 16.30 WIB dengan menggunakan kendaraan bermotor. Mengenakan pakaian bernuansa biru dan hitam beserta atribut demonstrasi, elemen buruh ini meminta Gubernur DkI Jakarta, Joko Widodo jangan asal bertindak dalam meneken Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014.
"Tuntutan kita masih sama, kenaikan UMP 2014 sebesar Rp3,7 juta. Kita juga minta Jokowi jangan asal teken UMP," kata Kordinator Aksi LEM- FSPSI Jakarta Timur, Endang Hidayat di lokasi, Kamis (31/10/2013).
Menurut Endang, berdasarkan Inpres nomor 9 tahun 2013, penetapan UMP 2014 paling lambat 1 November besok. Berkaitan dengan hal itu, serikatnya datang dengan maksud mengawal jalannya rapat penetapan UMP tersebut.
"Kami di sini untuk mengawal dan minta kepada Gubernur agar UMP DKI 2014 Rp3,7 juta," ujarnya.
Hingga kini, massa buruh masih menggelar orasi di depan Balai Kota. Mereka berencana akan menunggu sampai rapat penetapan UMP 2014 ditentukan hari ini. Berbeda dengan kemarin, aksi buruh kali tak sampai membuat kemacetan dan penutupan jalan.
Kedatangan mereka bertepatan dengan dimulainya pembahasan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta yang baru dimulai Kamis (31/10/2013) sore.
Pantauan di lapangan, massa buruh tiba di depan Balai Kota sekira pukul 16.30 WIB dengan menggunakan kendaraan bermotor. Mengenakan pakaian bernuansa biru dan hitam beserta atribut demonstrasi, elemen buruh ini meminta Gubernur DkI Jakarta, Joko Widodo jangan asal bertindak dalam meneken Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014.
"Tuntutan kita masih sama, kenaikan UMP 2014 sebesar Rp3,7 juta. Kita juga minta Jokowi jangan asal teken UMP," kata Kordinator Aksi LEM- FSPSI Jakarta Timur, Endang Hidayat di lokasi, Kamis (31/10/2013).
Menurut Endang, berdasarkan Inpres nomor 9 tahun 2013, penetapan UMP 2014 paling lambat 1 November besok. Berkaitan dengan hal itu, serikatnya datang dengan maksud mengawal jalannya rapat penetapan UMP tersebut.
"Kami di sini untuk mengawal dan minta kepada Gubernur agar UMP DKI 2014 Rp3,7 juta," ujarnya.
Hingga kini, massa buruh masih menggelar orasi di depan Balai Kota. Mereka berencana akan menunggu sampai rapat penetapan UMP 2014 ditentukan hari ini. Berbeda dengan kemarin, aksi buruh kali tak sampai membuat kemacetan dan penutupan jalan.
(ysw)