Warga Gerombongan heboh penemuan bayi perempuan
A
A
A
Sindonews.com - Sosok bayi perempuan ditemukan di sebuah teras rumah milik Arta Diono (50), di Dusun Gerombongan, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Penemuan tersebut setelah pemilik rumah mendengar tangis bayi dari arah depan rumahnya, Selasa (29/10/2013) sekira pukul 01.30 Wib.
Dari informasi yang dihimpun, Arta mendengar suara tangis seorang bayi dan langsung mendatangi sumber suara. Diapun mendapati seorang bayi perempuan dililit kain selendang terbaring di bangku teras rumahnya.
Peristiwa tersebut kemudian disampaikan kepada istrinya, Hanna. Lantaran ada kekhawatiran, keduanya melaporkan peristiwa tersebut ke aparat desa setempat dan Polsek Secang.
Sekira pukul 06.00 Wib, pihak kepolisian kemudian mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan pemeriksaan. Ditemukan di samping bayi, sepucuk surat yang diduga ditulis tangan oleh orangtua bayi. Surat itu berisi kalimat singkat yakni "Maaf merepotkan, tolong dirawat."
Pj Kepala Dusun Gerombongan, Ahmad Zamroni, mengatakan surat tersebut dibawa petugas kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan bayi malang tersebut dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa setempat. Bayi seberat 2,9 kilogram dan panjang 48 centimeter itu dalam kondisi sehat, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan dalam tubuh bayi. Diperkirakan, ibu sang bayi melahirkan sekitar empat hari yang lalu secara normal.
"Bahkan saat ditemukan, tali pusar belum lepas," tutur Zamroni.
Tak selang lama, bayi yang belum memiliki nama tersebut langsung diadopsi oleh pasangan Anggraini (27), dan Nur Safarudin (33), warga setempat. Pasangan ini mengaku senang, karena selama lima tahun lebih pernikahan belum dikaruniai seorang anak.
“Orangtua bayi tidak tanggungjawab. Tapi kami merasa senang karena ini anugerah dari tuhan. Kami ikhlas akan mengasuh bayi ini. Mungkin ini rejeki yang diberi Tuhan kepada kami. Karena sejak lima tahun perkawinan, kami belum diberi momongan. Keputusan ini juga sudah disetujui oleh keluarga besar kami," ujar Anggraini.
Diceritakan Anggraini, banyak warga yang sudah mengajukan diri untuk merawat bayi itu. Namun, pihak aparat desa memilih bayi itu dirawat oleh Anggraini. Saat ini, pihaknya masih harus menunggu administrasi yang tengah diurus oleh aparat desa dan kecamatan.
“Mungkin Pak Kadus sudah mepercayai dan tahu betul kondisi saya yang sedang menanti momongan. Mungkin juga karena saya warga sini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Secang Magelang, AKP Sukirman, melalui Kanit Reskrim Polsek Secang, Ipda Sukamto, menerangkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian dan telah meminta keterangan kepada beberapa orang guna menyelidiki pelaku dan motif dari pembuangan bayi itu.
“Kami akan melakukan penyelidikan masalah ini dan lakukan koordinasi dengan beberapa pihak,” tandasnya.
Penemuan tersebut setelah pemilik rumah mendengar tangis bayi dari arah depan rumahnya, Selasa (29/10/2013) sekira pukul 01.30 Wib.
Dari informasi yang dihimpun, Arta mendengar suara tangis seorang bayi dan langsung mendatangi sumber suara. Diapun mendapati seorang bayi perempuan dililit kain selendang terbaring di bangku teras rumahnya.
Peristiwa tersebut kemudian disampaikan kepada istrinya, Hanna. Lantaran ada kekhawatiran, keduanya melaporkan peristiwa tersebut ke aparat desa setempat dan Polsek Secang.
Sekira pukul 06.00 Wib, pihak kepolisian kemudian mendatangi lokasi penemuan untuk melakukan pemeriksaan. Ditemukan di samping bayi, sepucuk surat yang diduga ditulis tangan oleh orangtua bayi. Surat itu berisi kalimat singkat yakni "Maaf merepotkan, tolong dirawat."
Pj Kepala Dusun Gerombongan, Ahmad Zamroni, mengatakan surat tersebut dibawa petugas kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan bayi malang tersebut dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa setempat. Bayi seberat 2,9 kilogram dan panjang 48 centimeter itu dalam kondisi sehat, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan dalam tubuh bayi. Diperkirakan, ibu sang bayi melahirkan sekitar empat hari yang lalu secara normal.
"Bahkan saat ditemukan, tali pusar belum lepas," tutur Zamroni.
Tak selang lama, bayi yang belum memiliki nama tersebut langsung diadopsi oleh pasangan Anggraini (27), dan Nur Safarudin (33), warga setempat. Pasangan ini mengaku senang, karena selama lima tahun lebih pernikahan belum dikaruniai seorang anak.
“Orangtua bayi tidak tanggungjawab. Tapi kami merasa senang karena ini anugerah dari tuhan. Kami ikhlas akan mengasuh bayi ini. Mungkin ini rejeki yang diberi Tuhan kepada kami. Karena sejak lima tahun perkawinan, kami belum diberi momongan. Keputusan ini juga sudah disetujui oleh keluarga besar kami," ujar Anggraini.
Diceritakan Anggraini, banyak warga yang sudah mengajukan diri untuk merawat bayi itu. Namun, pihak aparat desa memilih bayi itu dirawat oleh Anggraini. Saat ini, pihaknya masih harus menunggu administrasi yang tengah diurus oleh aparat desa dan kecamatan.
“Mungkin Pak Kadus sudah mepercayai dan tahu betul kondisi saya yang sedang menanti momongan. Mungkin juga karena saya warga sini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Secang Magelang, AKP Sukirman, melalui Kanit Reskrim Polsek Secang, Ipda Sukamto, menerangkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian dan telah meminta keterangan kepada beberapa orang guna menyelidiki pelaku dan motif dari pembuangan bayi itu.
“Kami akan melakukan penyelidikan masalah ini dan lakukan koordinasi dengan beberapa pihak,” tandasnya.
(rsa)