Kapolda Jatim: Pengamanan publik figur akan diperketat
A
A
A
Sindonews.com - Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Unggung Cahyono, menyatakan akan melakukan evaluasi terkait pengamanan publik figur. Hal itu merupakan buntut kasus penyiraman air keras kepada Vokalis Band Saint Loco, Berry Manoch.
"Atas kejadian itu, tentu ada evaluasi pengamanan terhadap publik figur agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Kapolda usai upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, di Gedung Negara Grahadi, Senin (28/10/2013).
Mantan Kapolda Kalimantan Barat ini menjelaskan, salah satu bentuk pengamanan adalah tidak hanya menjaga di lokasi melainkan mengamankan hingga ke tempat penginapan sang publik figur itu.
Kata Unggung, sebelum kejadian penyiraman, pihaknya telah menempatkan 300 personel polisi di Lapangan Rampal, Malang. Saat itu, band ibu kota ini sedang menggelar konser.
"Kami akan lebih intensif dan lebih ketat dalam menjaga keamanan tamu atau tokoh terkenal. Bila perlu sampai di tempat menginapnya," tegasnya.
Sementara terkait peredaran air keras, pihaknya memerintahkan kepada Direktur Narkoba Polda Jatim untuk melakukan pengawasan secara ketat atas penjualan cairan kimia itu. Kata Unggung, sudah ada aturan jual beli bahan kimia yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Polisi berkordinasi dan melibatkan semua pihak terkait pengawasan cairan kimia ini.
Sebelumnya, Berry Manoch, Vokalis Band Saint Loco disiram air keras oleh orang tak dikenal usai konser di Lapangan Rampal Malang, Sabtu (26/10/2013) malam. Kejadian itu berlangsung di lobi hotel tempat band tersebut menginap.
Berry kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dia pun mengalami 80 persen luka di bagian wajah. Sementara pihak penyidik Polres Malang mengaku telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan analisa dan rekaman CCTV. Diantarnaya, pelaku mengenakan jaket warna hijau dan berbadan tegap. Diperkirakan memiliki tinggi 180 centimeter.
Baca juga: Buru penyiram vokalis Saint Loco, tim khusus dibentuk
"Atas kejadian itu, tentu ada evaluasi pengamanan terhadap publik figur agar kejadian serupa tidak terulang lagi," kata Kapolda usai upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, di Gedung Negara Grahadi, Senin (28/10/2013).
Mantan Kapolda Kalimantan Barat ini menjelaskan, salah satu bentuk pengamanan adalah tidak hanya menjaga di lokasi melainkan mengamankan hingga ke tempat penginapan sang publik figur itu.
Kata Unggung, sebelum kejadian penyiraman, pihaknya telah menempatkan 300 personel polisi di Lapangan Rampal, Malang. Saat itu, band ibu kota ini sedang menggelar konser.
"Kami akan lebih intensif dan lebih ketat dalam menjaga keamanan tamu atau tokoh terkenal. Bila perlu sampai di tempat menginapnya," tegasnya.
Sementara terkait peredaran air keras, pihaknya memerintahkan kepada Direktur Narkoba Polda Jatim untuk melakukan pengawasan secara ketat atas penjualan cairan kimia itu. Kata Unggung, sudah ada aturan jual beli bahan kimia yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Polisi berkordinasi dan melibatkan semua pihak terkait pengawasan cairan kimia ini.
Sebelumnya, Berry Manoch, Vokalis Band Saint Loco disiram air keras oleh orang tak dikenal usai konser di Lapangan Rampal Malang, Sabtu (26/10/2013) malam. Kejadian itu berlangsung di lobi hotel tempat band tersebut menginap.
Berry kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Dia pun mengalami 80 persen luka di bagian wajah. Sementara pihak penyidik Polres Malang mengaku telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan analisa dan rekaman CCTV. Diantarnaya, pelaku mengenakan jaket warna hijau dan berbadan tegap. Diperkirakan memiliki tinggi 180 centimeter.
Baca juga: Buru penyiram vokalis Saint Loco, tim khusus dibentuk
(rsa)