Peninggalan sejarah Indonesia banyak hilang oleh bencana

Senin, 28 Oktober 2013 - 15:34 WIB
Peninggalan sejarah...
Peninggalan sejarah Indonesia banyak hilang oleh bencana
A A A
Sindonews.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan melindungi seluruh bangunan peninggalan sejarah dari berbagai macam bencana alam. Caranya, melalui kearifan lokal.

"Persiapan dan manajemen bencana memang menjadi usaha pemerintah Indonesia bersama negara lain, dalam menyiapkan kalau ada resiko bencana alam," ujar Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI Kacung Marijan, kepada wartawan, Senin (28/10/2013).

Ditambahkan dia, persiapan itu juga dilakukan terhadap bangunan, maupun benda heritage. "Karena bencana alam juga berkonsekuensi pada warisan budaya kita. Dan salah satu caranya dengan menumbuhkan kearifan lokal," terangnya.

Ditemui usai membuka Sub-Regional Training and Workshop on Disaster Risk Preparation and Management bersama UNESCO di Hotel Royal Ambarukmo, Kacung menuturkan, kesadaran masyarakat terhadap kearifan lokal perlu ditingkatkan.

"Masyarakat kita ajak memahami nilai yang terkandung pada warisan budaya. Kita juga memberitahukan ancaman apa yang bisa mengancam warisan budaya yang ada. Semua ini bisa dilakukan bersamaan dengan pembelajaran siaga resiko dan manajemen bencana," imbuhnya.

Diungkapkan Kacung, akibat bencana alam, Indonesia cukup banyak kehilangan bangunan maupun benda heritage. Mulai dari bencana gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, bahkan tsunami dan banjir. Hal ini belum termasuk heritage yang harus 'punah' akibat kurangnya pemeliharaan dan pelestarian.

"Kita ingat, Candi Prambanan yang rusak karena gempa bumi 2006, belum lagi Candi Borobudur yang tertutup abu vulkanik Merapi pada 2010. Kala itu, dua warisan budaya dunia ini terancam keberadaannya akibat bencana alam," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Kantor Perwakilan UNESCO di Jakarta Hubert Gijzen menuturkan, bencana alam telah banyak merugikan umat manusia. Tidak hanya merengut jutaan nyawa, tapi juga kerugian material yang ditimbulkannya.

Kerugian akibat bencana alam di seluruh dunia bahkan telah melampaui USD170 miliar. Karenanya dibutuhkan pengetahuan siaga resiko dan manajemen bencana.

"Kerugian tersebut sangat besar. Apalagi jika ada heritage yang rusak atau hilang karena bencana alam. Dan kenyataannya hubungan antara bencana alam dengan pelestarian warisan budaya belum mendapat cukup perhatian," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)