Bonsai bernilai ratusan juta dipamerkan

Senin, 28 Oktober 2013 - 12:17 WIB
Bonsai bernilai ratusan...
Bonsai bernilai ratusan juta dipamerkan
A A A
Sindonews.com – Ratusan tanaman bonsai dari berbagai daerah di Indonesia, dipamerkan di lahan kosong yang ada di depan Hotel Jepara Indah, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pameran bonsai tingkat nasional ini digelar hingga 3 November 2013.

Ratusan tanaman “kerdil” tersebut milik para penghobi bonsai dari 156 cabang Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Bonsai-bonsai yang dipamerkan tersebut, merupakan bonsai pilihan.

Jenis pohon yang dibonsai pun beragam. Mulai dari pohon serut, santigi, arabika, waru, sisir, amplas, kawista, iprik, anting putri, mustam, jambu kerikil, hokyantea, ulmus micro dan lain sebagainya. Bentuk pohon bonsai yang dipamerkan bermacam-macam. Ada yang menyerupai burung merak, beringin besar, tebing curam, dan lain sebagainya.

Tingkatan tanaman bonsai yang dinilai, yakni bonsai tingkat regional, madya, utama dan bintang. Ada sejumlah pohon yang mencuri perhatian tim juri maupun para pengunjung. Seperti bonsai dari pohon cemara udang dengan tinggi 150 cm milik Mr Akai dari Medan.

Pohon itu mendapat penilaian best show, best in size large, penilaian baik sekali, dan best ten regional. Selain itu, ada juga bonsai dari pohon santigi yang dimiliki M Denny. Pohon ini juga meraih beberapa penilaian sekaligus.

Beberapa aspek yang membuat tim juri maupun pengunjung kepincut adalah kematangan, tekstur, posisi batang, ranting, maupun besar kecilnya daun. Meski pohon ini diperkirakan berusia sekitar 30–40 tahun, namun tingginya hanya 99 centimeter. Selain itu, daunnya juga kecil seukuran setengah kuku manusia.

“Pohon santigi ini habitat aslinya di pesisir pantai. Kebetulan rumah saya memang di dekat pantai jadi tidak terlalu sulit mengembangkannya,” kata Denny, di Jepara, Senin (28/10/2013).

Pohon bonsai santigi itu, kata Denny beberapa tahun lalu pernah ditawar Rp75 juta. Dan diperkirakan saat ini nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Meski begitu, dia belum berfikir untuk melepas bonsai tersebut.

“Pohon bonsai saya yang di rumah pernah ditawar warga Thailand hingga Rp1 miliar. Tapi tidak ikut dipamerkan di sini, karena ukurannya besar sehingga susah dibawa,” terangnya.

Denny mengaku, sudah mengeluarkan uang hingga puluhan atau ratusan juta rupiah untuk menggeluti hobinya memelihara bonsai. Namun “pengorbanan” itu sebanding dengan kepuasan yang dirasakannya.

“Kalau habis kerja biasanya sangat capek. Setelah mandi terus melihat bonsai, rasanya senang dan semangat muncul lagi. Rasanya puas sekali,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0932 seconds (0.1#10.140)