Daftar pemilih khusus rentan penyalahgunaan
Daftar pemilih khusus rentan penyalahgunaan
A
A
A
Sindonews.com - DPD Gerindra Jawa Barat menyambut baik hasil rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) Jawa Barat untuk Pemilu 2014. Namun Gerindra menyoroti pemilih yang tidak masuk dalam DPT.
Sebagaimana diketahui, para pemilih yang tidak masuk dalam DPT akan dimasukkan dalam daftar pemilih khusus (DPK).
"DPK ini harus dicermati, jangan sampai digunakan untuk kepentingan partai atau golongan tertentu," ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Sunatra di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/10/2013).
Sunatra menyatakan idealnya tidak perlu ada DPK. "Langsung saja diintegrasikan ke DPT. DPK ini kelihatannya demokratis, tapi rentan penyalahgunaan," tegasnya.
Walau begitu Sunatra menyambut baik penetapan DPT hasil rapat pleno rekapitulasi DPT Jawa Barat. "Kami berharap DPT tersebut benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara yuridis maupun statistk."
Di luar itu, Sunatra berharap mereka yang tercantum dalam DPT dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. KPU harus bekerja keras agar pemilih mau menggunakan hak piilihnya pada Pemilu 2014.
"KPU harus melakukan sosialisasi dengan gencar dalam mengajak pemilih untuk berpartisipasi aktif pada pemilu," jelas Sunatra.
Sebab, kata dia, hakekat dari pemilu adalah membangun masa depan bangsa. Satu suara dari pemilih akan sangat menentukan masa depan negeri ini.
Jumlah DPT Jawa Barat untuk Pemilu 2014 berjumlah 32.813.211 orang. Angka itu terdiri dari 16.515.048 pemilih laki-laki dan 16.298.163 pemilih perempuan. Dilihat dari jumlah pemilih, Kota Bogor berada di peringkat terbanyak dengan 3.339.895 pemilih. Sedangkan pemilih paling sedikit adalah Kota Banjar denan jumlah pemilih 139.385 orang.
Dari jumlah tempat pemungutan suara (TPS), ada 90.952 TPS pada Pemilu 2014. Angka itu meningkat dari jumlah TPS Pilgub Jawa Barat 2013 yang jumlahnya di kisaran 80 ribu.
Sebagaimana diketahui, para pemilih yang tidak masuk dalam DPT akan dimasukkan dalam daftar pemilih khusus (DPK).
"DPK ini harus dicermati, jangan sampai digunakan untuk kepentingan partai atau golongan tertentu," ujar Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Sunatra di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/10/2013).
Sunatra menyatakan idealnya tidak perlu ada DPK. "Langsung saja diintegrasikan ke DPT. DPK ini kelihatannya demokratis, tapi rentan penyalahgunaan," tegasnya.
Walau begitu Sunatra menyambut baik penetapan DPT hasil rapat pleno rekapitulasi DPT Jawa Barat. "Kami berharap DPT tersebut benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara yuridis maupun statistk."
Di luar itu, Sunatra berharap mereka yang tercantum dalam DPT dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik. KPU harus bekerja keras agar pemilih mau menggunakan hak piilihnya pada Pemilu 2014.
"KPU harus melakukan sosialisasi dengan gencar dalam mengajak pemilih untuk berpartisipasi aktif pada pemilu," jelas Sunatra.
Sebab, kata dia, hakekat dari pemilu adalah membangun masa depan bangsa. Satu suara dari pemilih akan sangat menentukan masa depan negeri ini.
Jumlah DPT Jawa Barat untuk Pemilu 2014 berjumlah 32.813.211 orang. Angka itu terdiri dari 16.515.048 pemilih laki-laki dan 16.298.163 pemilih perempuan. Dilihat dari jumlah pemilih, Kota Bogor berada di peringkat terbanyak dengan 3.339.895 pemilih. Sedangkan pemilih paling sedikit adalah Kota Banjar denan jumlah pemilih 139.385 orang.
Dari jumlah tempat pemungutan suara (TPS), ada 90.952 TPS pada Pemilu 2014. Angka itu meningkat dari jumlah TPS Pilgub Jawa Barat 2013 yang jumlahnya di kisaran 80 ribu.
(hyk)
Explore More