Puluhan gepeng tolak jadi tukang sapu

Senin, 21 Oktober 2013 - 12:42 WIB
Puluhan gepeng tolak jadi tukang sapu
Puluhan gepeng tolak jadi tukang sapu
A A A
Sindonews.com - Puluhan gelandangan dan pengemis (gepeng) menolak ditawari pekerjaan oleh Pemerintah Kota Bandung sebagai tukang sapu. Dari 50 orang yang akan ditawari, sebanyak 30 orang mengundurkan diri.

“Awalnya (minggu lalu) ada 30 orang sebagian mengundurkan diri, jadi sekarang ada 20 orang. Sisanya ini solid,” terang Direktur PD Kebersihan Cece Iskandar, saat ditemui wartawan usai pelepasan kontingen Porpemda di Balai Kota Jalan Wastukancana, Senin (21/10/2013).

Menurutnya, tidak semua gepeng yang telah dirazia berkenan untuk bekerja. Saat pertama di penampungan, ada 50 gepeng yang direkrut, dan mundur satu per satu. Dengan gaji Rp40.000 per hari, mereka dipekerjakan pada shift dua, dan disebar ke perempatan-perempatan.

“Dua orang masing-masing titik yaitu di Cibaduyut, Kiaracondong, Cicaheum, Cicadas, Simpang Lima, Supratman- Ahmad Yani, Pasar Kosambi, RE Martadinata-Ahmad Yani, dan Gatot Subroto-Kiaracondong," terang Cece.

Menurut Cece, anggaran gaji sudah dialokasikan sejak awal oleh perusahaan. Sehingga, meskipun program mempekerjakan gepeng terbilang baru, tak perlu meminjam anggaran dari pos lain.

Gepeng yang ditawari pekerjaan tetap oleh Pemkot Bandung merupakan hasil razia yang dilakukan tim gabungan Pemkot Bandung. Sudah tiga minggu mereka menempati lokasi penampungan di Mes Persib Stadion Sidolig Jalan Ahmad Yani Kota Bandung.

Untuk memberdayakan para gepeng, Pemkot Bandung melalui PD Kebersihan Kota Bandung menawari mereka pekerjaan sebagai penyapu jalan.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0068 seconds (0.1#10.140)