Ini penyebab Citarum jadi sungai terkotor di dunia
A
A
A
Sindonews.com - Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat jadi salah satu ikon negatif. Bagaimana tidak, sungai itu jadi salah satu sungai terkotor di dunia. Lalu apa yang membuat Sungai Citarum begitu kotor?
Direktur Penatagunaan Direktorat Sumber Daya Air Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, ada hal 'unik' yang jadi penyebab kotornya Sungai Citarum.
"Sungai Citarum ini unik mulai keluar dari mata airnya langsung dicemari," ujar Arie di Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/10/2013).
Hulu Sungai Citarum terletak di Situ Cisanti yang merupakan salah satu kawasan di Kertasari, Kabupaten Bandung. Di hulunya, Sungai Citarum benar-benar bersih. Tapi setelah mengalir, dalam jarak tertentu airnya langsung kotor karena kotoran hewan ternak seperti sapi.
"Dari Cisanti turun sedikit, limbah peternakan banyak sekali dibuang ke sana. Satu-satunya sungai di dunia yang langsung begitu keluar dicemari," ungkapnya.
Kekotoran air makin bertambah karena banyak industri yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum. Belum lagi ditambah banyaknya warga yang ikut mencemari dengan membuang sampai ke sungai, serta berbagai faktor lainnya.
Berbagai langkah pun dilakukan instansi terkait untuk membuat Sungai Citarum menjadi bersih. Salah satunya adalah dengan memperketat agar industri tidak membuang limbah beracun ke Sungai Citarum.
"Sekarang di setiap izin (industri) ada persyaratan bahwa IPAL-nya harus dapat sertifikasi dari institusi berwenang," ungkap Arie.
Tak hanya itu, industri-industri yang ada akan diinspeksi setiap tahun untuk dilakukan berbagai pengecekan. Dengan cara seperti itu, peran industri sebagai pihak yang membuat Sungai Citarum kotor bisa ditekan.
Langkah lain adalah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengelola limbah domestik agar tidak dibuang langsung ke sungai. "Berikutnya adalah kita mulai mendorong kegiatan restorasi sungai," terangnya.
Ia juga akan menggiatkan, agar para peternak tidak membuang kotoran ternaknya ke Sungai Citarum. Dalam hal itu, dia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang peduli dengan Sungai Citarum.
Diakuinya, sejauh ini sudah ada beberapa komunitas yang melakukan aksi nyata dengan memberi pemahaman ke peternak agar tidak membuang kotoran ternaknya ke sungai.
Kotoran itu diolah sedemikian rupa hingga jadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya dijadikan kompos. "Kami berkomitmen akan mendukung kegiatan tersebut," tutur Arie.
Direktur Penatagunaan Direktorat Sumber Daya Air Arie Setyadi Moerwanto mengatakan, ada hal 'unik' yang jadi penyebab kotornya Sungai Citarum.
"Sungai Citarum ini unik mulai keluar dari mata airnya langsung dicemari," ujar Arie di Bandung, Jawa Barat, Minggu (20/10/2013).
Hulu Sungai Citarum terletak di Situ Cisanti yang merupakan salah satu kawasan di Kertasari, Kabupaten Bandung. Di hulunya, Sungai Citarum benar-benar bersih. Tapi setelah mengalir, dalam jarak tertentu airnya langsung kotor karena kotoran hewan ternak seperti sapi.
"Dari Cisanti turun sedikit, limbah peternakan banyak sekali dibuang ke sana. Satu-satunya sungai di dunia yang langsung begitu keluar dicemari," ungkapnya.
Kekotoran air makin bertambah karena banyak industri yang membuang limbahnya ke Sungai Citarum. Belum lagi ditambah banyaknya warga yang ikut mencemari dengan membuang sampai ke sungai, serta berbagai faktor lainnya.
Berbagai langkah pun dilakukan instansi terkait untuk membuat Sungai Citarum menjadi bersih. Salah satunya adalah dengan memperketat agar industri tidak membuang limbah beracun ke Sungai Citarum.
"Sekarang di setiap izin (industri) ada persyaratan bahwa IPAL-nya harus dapat sertifikasi dari institusi berwenang," ungkap Arie.
Tak hanya itu, industri-industri yang ada akan diinspeksi setiap tahun untuk dilakukan berbagai pengecekan. Dengan cara seperti itu, peran industri sebagai pihak yang membuat Sungai Citarum kotor bisa ditekan.
Langkah lain adalah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengelola limbah domestik agar tidak dibuang langsung ke sungai. "Berikutnya adalah kita mulai mendorong kegiatan restorasi sungai," terangnya.
Ia juga akan menggiatkan, agar para peternak tidak membuang kotoran ternaknya ke Sungai Citarum. Dalam hal itu, dia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai komunitas yang peduli dengan Sungai Citarum.
Diakuinya, sejauh ini sudah ada beberapa komunitas yang melakukan aksi nyata dengan memberi pemahaman ke peternak agar tidak membuang kotoran ternaknya ke sungai.
Kotoran itu diolah sedemikian rupa hingga jadi sesuatu yang bermanfaat, misalnya dijadikan kompos. "Kami berkomitmen akan mendukung kegiatan tersebut," tutur Arie.
(mhd)