Wajah dibacok pria misterius, Rony lapor polisi
A
A
A
Sindonews.com - Rony Sugiarto (63) warga Kelurahan Kenayan, Kabupaten Tulungagung merasa tidak pernah memiliki seorang musuh.
Karenanya, jiwanya merasa terancam dan memutuskan lapor ke polisi setelah datang seorang pria tidak dikenal dan tiba-tiba membacok wajahnya.
"Korban mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam pada bagian pipi," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Dwi Hartaya kepada wartawan, Jumat (18/10/2013).
Kepada petugas korban bercerita mendapat tamu lelaki yang tidak pernah dikenalnya. Begitu bertatap muka orang asing itu langsung menanyakan siapa dirinya ke korban.
"Korban yang memang tidak pernah kenal menjawab tidak kenal dan bertanya balik ke lelaki asing itu," terang Hartaya.
Begitu ditanya kembali, lelaki berperawakan sedang itu sontak naik darah. Dengan nada tinggi menantang berkelahi.
"Karena korban tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun, pelaku langsung mencabut parang dan membacok wajah korban," papar Hartaya.
Begitu berhasil melukai korban dan membuatnya bersimbah darah, pelaku langsung kabur.
Karena khawatir adanya teror susulan, usai menjahitkan luka di rumah sakit, korban memutuskan melapor ke kepolisian.
"Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi," pungkasnya.
Karenanya, jiwanya merasa terancam dan memutuskan lapor ke polisi setelah datang seorang pria tidak dikenal dan tiba-tiba membacok wajahnya.
"Korban mengalami luka robek akibat sabetan senjata tajam pada bagian pipi," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Dwi Hartaya kepada wartawan, Jumat (18/10/2013).
Kepada petugas korban bercerita mendapat tamu lelaki yang tidak pernah dikenalnya. Begitu bertatap muka orang asing itu langsung menanyakan siapa dirinya ke korban.
"Korban yang memang tidak pernah kenal menjawab tidak kenal dan bertanya balik ke lelaki asing itu," terang Hartaya.
Begitu ditanya kembali, lelaki berperawakan sedang itu sontak naik darah. Dengan nada tinggi menantang berkelahi.
"Karena korban tidak menunjukkan rasa takut sedikitpun, pelaku langsung mencabut parang dan membacok wajah korban," papar Hartaya.
Begitu berhasil melukai korban dan membuatnya bersimbah darah, pelaku langsung kabur.
Karena khawatir adanya teror susulan, usai menjahitkan luka di rumah sakit, korban memutuskan melapor ke kepolisian.
"Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi," pungkasnya.
(lns)