Ini dia keyakinan agama terduga teroris Bone
A
A
A
Sindonews.com - Terduga teroris Bone yang tewas ditembak petugas kepolisian dari Detasemen Khusus 88 Suardi meyakini satu aliran keagamaan yang tidak lazim. Seperti apa keyakinan agama Pak Guru SD Inpres 6.80 Ulaweng Riaja ini?
Kepala SD Inpres 6.80 Ulaweng Riaja Abdul Salam mengatakan, dirinya pernah ditawari Suardi untuk mengikuti aliran keagamaan yang diyakininya. Namun, saat itu dia tidak menanggapi serius permintaan Suardi itu.
Kepada Abdul Salam, Suardi pernah mengatakan, ajarannya itu tidak perlu susah-susah. Karena tidak perlu berziarah kubur, tidak perlu barazanji, dan hanya melakukan salat lima waktu saja.
Perilaku Suardi saat itu juga masih terbilang wajar. Belum menunjukkan suatu keanehan. Perubahan baru terjadi dipenghujung tahun 2012 dan mencapai puncaknya bulan Desember 2012. Saat itu, Suardi menyatakan mundur sebagai guru.
Abdul Salam menduga, perubahan sikap Suardi dan sikap mundur yang dipilihnya sebagai akibat dari keyakinan dirinya atas aliran keagamaan yang dijalaninya.
Saat itu, Suardi beralasan mundur sebagai pengajar karena tidak mau menerima uang haram. Adapun, uang haram yang dimaksud Suardi adalah menerima gaji penuh, namun suka terlambat mengajar.
Baginya terduga teroris ini, terlambat semenit saja mengajar, seorang guru tidak berhak digaji. Sedang jika tetap menerima gaji, berarti gaji yang diterima itu adalah uang haram.
Kepala SD Inpres 6.80 Ulaweng Riaja Abdul Salam mengatakan, dirinya pernah ditawari Suardi untuk mengikuti aliran keagamaan yang diyakininya. Namun, saat itu dia tidak menanggapi serius permintaan Suardi itu.
Kepada Abdul Salam, Suardi pernah mengatakan, ajarannya itu tidak perlu susah-susah. Karena tidak perlu berziarah kubur, tidak perlu barazanji, dan hanya melakukan salat lima waktu saja.
Perilaku Suardi saat itu juga masih terbilang wajar. Belum menunjukkan suatu keanehan. Perubahan baru terjadi dipenghujung tahun 2012 dan mencapai puncaknya bulan Desember 2012. Saat itu, Suardi menyatakan mundur sebagai guru.
Abdul Salam menduga, perubahan sikap Suardi dan sikap mundur yang dipilihnya sebagai akibat dari keyakinan dirinya atas aliran keagamaan yang dijalaninya.
Saat itu, Suardi beralasan mundur sebagai pengajar karena tidak mau menerima uang haram. Adapun, uang haram yang dimaksud Suardi adalah menerima gaji penuh, namun suka terlambat mengajar.
Baginya terduga teroris ini, terlambat semenit saja mengajar, seorang guru tidak berhak digaji. Sedang jika tetap menerima gaji, berarti gaji yang diterima itu adalah uang haram.
(san)