Nenek Wainah rela makan tiwul demi berkurban

Selasa, 15 Oktober 2013 - 08:12 WIB
Nenek Wainah rela makan...
Nenek Wainah rela makan tiwul demi berkurban
A A A
Sindonews.com - Rasa haru dan bahagia terpancar dari wajah Wainah (78), saat kambing yang baru dibelinya tiba ke rumahnya, di Desa Sukodono, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim).

Ia tak membeli hewan kurbannya sendiri lantaran kondisi tubuhnya yang sedang mengalami sakit keras. Ia terpaksa meminta bantuan menantunya untuk membelikan dua ekor kambing, tentunya dengan uang hasil jerih payahnya sendiri setelah lebih dari lima tahun menabung dari hasil bekerjanya sebagai buruh tani.

Di usianya yang sudah lanjut dan sakit-sakitan, nenek Wainah mengaku sangat bahagia karena tahun ini akhirnya bisa menunaikan perintah agama untuk berkurban.

Nenek Wainah mengaku selama ini tinggal di rumahnya yang sangat sederhana, di Lereng Gunung Wilis, Desa Sukodono, Ngentos, dengan ditemani anak dan menantunya.

Sementara suaminya, sudah meninggal dunia sejak beberapa tahun lalu. Sehari-hari, nenek Wainah dikenal oleh para tetangga sebagai sosok pekerja keras dan taat beribadah.

"Saya sebenarnya sudah kepengin berkuban sejak 10 tahun lalu, tapi enggak ada uangnya," ujarnya sambil tertawa terkekeh-kekeh, Senin (14/10/2013).

Menurutnya, hal itu lantaran untuk makan sehari-hari saja, nenek Wainah beserta keluarga seringkali harus mengkonsumsi nasi tiwul (tepung singkong kering).

"Dua kambing ini tabungan saya dari kerja buruh tani. Saya pengin mendapat pahala dan diberikan kesehatan," harapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6421 seconds (0.1#10.140)