Polisi amankan botol isi ganja di Lapas Banceuy
A
A
A
Sindonews.com – Ditres Narkoba Polda Jabar berhasil mengamankan belasan tempat minuman ringan yang berisi ganja kering siap pakai dari dalam Lapas Narkotika Banceuy.
Dirres Narkobat Polda Jabar, Kombes Pol Haffriyono, menuturkan, selama bulan September 2013 pihaknya berhasil mengamankan delapan botol minuman berukuran sedang, dua botol berukuran kecil, dan dua bungkus minuman dalam kemasan yang kesemuanya berisi ganja.
“Yang botol sedang itu kira-kira berisi 200gram, yang kecil dan kemasan sekitar 100 gram. Semuanya berisi ganja kering,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (7/10/2013).
Lebih lanjut Haffriyono menerangkan, ganja diselundupkan ke dalam lapas dengan cara dilempar dari luar. Namun, belum sempat diambil sang pemilik ganja tersebut keburu diamankan oleh petugas lapas.
Setelah diamankan, selanjutnya petugas lapas menyerahkannya kepada pihak kepolisian untuk diselidiki siapa pelempar dan penerima ganja tersebut.
“Jadi itu dilempar pada malam hari lewat jalan samping perumahan. Paginya, barang-barang ini ditemukan oleh petugas lapas, dan langsung diserahkan pada kita,” terangnya.
Disinggung mengena dugaan penerima dari ganja yang dilempar tersebut orang yang sama. Haffriyono menduga jika pemilik ganja tersebut orang yang berebda. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kemasan berbeda yang seolah menjadi penanda siapa pemilik ganja tersebut.
"Ini diduga orangnya beda-beda. Misal botol mizone punya siapa, terus yg teh kotak punya siapa. Jadi tempat ganja itu seolah udah janjian sebelumnya," ucapnya.
Pihaknya memastikan, jika sejauh ini lapas atau rutan yang ada di Jabar belum ‘se-ekstrem’ di Jakarta atau daerah lain. Pasalnya, dari kasus yang ada narkotika hanya masuk ke dalam lapas dan bukan berasal dari dalam lapas.
“Selama ini barang itu masuk dari luar, atau juga napi yang mengendalikan narkoba dari dalam lapas. Beda dengan daerah lain yang bisa membuat narkoba dalam lapas, atau menjual narkoba keluar dari lapas,” bebernya.
Demi meminimalisir adanya penyelundupan narkoba ke dalam lapas, pihaknya berharap agar pihak berwenang meningkatkan kewaspadaan dengan menambah CCTV dan penempatan x-ray disetiap lapas atau rutan yang ada.
“Kita juga akan rutin menggelar razia gabungan. Tapi tetap saja, modus pelaku itu berkembang, makanya pengawasan tentu harus ditambah,” tukasnya.
Dirres Narkobat Polda Jabar, Kombes Pol Haffriyono, menuturkan, selama bulan September 2013 pihaknya berhasil mengamankan delapan botol minuman berukuran sedang, dua botol berukuran kecil, dan dua bungkus minuman dalam kemasan yang kesemuanya berisi ganja.
“Yang botol sedang itu kira-kira berisi 200gram, yang kecil dan kemasan sekitar 100 gram. Semuanya berisi ganja kering,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (7/10/2013).
Lebih lanjut Haffriyono menerangkan, ganja diselundupkan ke dalam lapas dengan cara dilempar dari luar. Namun, belum sempat diambil sang pemilik ganja tersebut keburu diamankan oleh petugas lapas.
Setelah diamankan, selanjutnya petugas lapas menyerahkannya kepada pihak kepolisian untuk diselidiki siapa pelempar dan penerima ganja tersebut.
“Jadi itu dilempar pada malam hari lewat jalan samping perumahan. Paginya, barang-barang ini ditemukan oleh petugas lapas, dan langsung diserahkan pada kita,” terangnya.
Disinggung mengena dugaan penerima dari ganja yang dilempar tersebut orang yang sama. Haffriyono menduga jika pemilik ganja tersebut orang yang berebda. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kemasan berbeda yang seolah menjadi penanda siapa pemilik ganja tersebut.
"Ini diduga orangnya beda-beda. Misal botol mizone punya siapa, terus yg teh kotak punya siapa. Jadi tempat ganja itu seolah udah janjian sebelumnya," ucapnya.
Pihaknya memastikan, jika sejauh ini lapas atau rutan yang ada di Jabar belum ‘se-ekstrem’ di Jakarta atau daerah lain. Pasalnya, dari kasus yang ada narkotika hanya masuk ke dalam lapas dan bukan berasal dari dalam lapas.
“Selama ini barang itu masuk dari luar, atau juga napi yang mengendalikan narkoba dari dalam lapas. Beda dengan daerah lain yang bisa membuat narkoba dalam lapas, atau menjual narkoba keluar dari lapas,” bebernya.
Demi meminimalisir adanya penyelundupan narkoba ke dalam lapas, pihaknya berharap agar pihak berwenang meningkatkan kewaspadaan dengan menambah CCTV dan penempatan x-ray disetiap lapas atau rutan yang ada.
“Kita juga akan rutin menggelar razia gabungan. Tapi tetap saja, modus pelaku itu berkembang, makanya pengawasan tentu harus ditambah,” tukasnya.
(lns)